Ditempat tersebut sering kali terlihat sebagian penduduknya memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh alam.
Seperti memancing, tidur tidur siang di tempat tidur gantung, atau menikmati api unggun pantai di malam hari.
Negara kecil ini hanya memiliki satu bandara internasional yang dibangun oleh Angkatan Laut Amerika Serikat selama Perang Dunia II, pada tahun 1943. Serta saat ini hanya digunakan oleh Fiji Airways saja.
Namun, oasis yang indah ini terancam hilang untuk selama-lamanya.
Selain sulitnya akses, Tuvalu termasuk dalam daftar pulau yang kemungkinan besar akan hilang ke laut dalam waktu dekat karena naiknya permukaan air laut.
Sesuai laporan, dua dari sembilan pulau Tuvalu sudah hampir ditelan oleh kenaikan laut dan erosi pantai,
Selanjutnya menurut laporan lain, pasang naik sekitar 3,9 milimeter per tahunnya.
Penduduk setempat mengatakan bahwa selama badai, ombak menghantam pulau dari timur dan barat, sehingga 'menelan' negara tersebut.