Network
MANTRA SUKABUMI - Tradisi unik "Munggahan puasa" adalah tradisi yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, terutama di Jawa.
Tradisi ini dilakukan pada malam terakhir sebelum masuk bulan Ramadan. Pada malam tersebut, keluarga-keluarga biasanya mengadakan acara makan-makan bersama sebagai bentuk persiapan menyambut bulan puasa.
Salah satu ciri khas dari tradisi munggahan puasa adalah adanya hidangan khas yang disajikan, seperti nasi tumpeng, ketupat, opor ayam, sambal goreng, dan hidangan lainnya.
Baca Juga: Rekomendasi Menu Takjil Buka Puasa untuk Jualan: Inspirasi dan Tips
Acara ini juga sering diisi dengan pembacaan doa bersama untuk memohon kelancaran dan keberkahan dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadhan yang akan datang.
Tradisi Munggahan puasa mencerminkan semangat kebersamaan dan persiapan spiritual serta fisik dalam menyambut bulan Ramadan.
Munggahan adalah istilah dalam bahasa Jawa yang memiliki makna "persiapan" atau "persiapan menyambut sesuatu." Dalam konteks tradisi munggahan puasa, munggahan mengacu pada persiapan fisik dan spiritual dalam menyambut bulan puasa Ramadan.
Munggahan dipahami sebagai tradisi ajang silaturahmi, kumpul-kumpul, atau kegiatan saling memaafkan di antara sesama anggota keluarga, sesama teman, tetangga, dan handai taulan.
Baca Juga: 5 Ide Jualan Makanan Menarik untuk Bulan Puasa Ramadhan Terbaru 2024
Pada masyarakat yang masih memegang prinsip primordial, tradisi munggah juga kadang disertai dengan kegiatan bersih desa, ziarah kubur (nyekar atau nadran) kepada para pendahulu, orangtua, ataupun kepada para guru yang telah tiada.
