Legenda Nyi Roro Kidul dan Asal Usul Pelabuhan Ratu yang Melekat Dimasyarakat, Warga Sukabumi Wajib Tahu!

21 Januari 2023, 09:45 WIB
Legenda Nyi Roro Kidul dan Asal Usul Pelabuhan Ratu yang Melekat Dimasyarakat, Warga Sukabumi Wajib Tahu /Mantra Sukabumi /

MANTRA SUKABUMI – Berikut ini Legenda Nyi Roro Kidul dan Asal Usul Pelabuhan Ratu yang Melekat Dimasyarakat.

Legenda Nyi Roro Kidul ini erat kaitannya dengan laut Pantai selatan Palabuhanratu, maka dikenal sebagai pengasuh laut pantai selatan.

Legenda Nyi Roro Kidul ini tentu masih berkaitan dengan asal usul Pelabuhan Ratu.

Baca Juga: Sukabumi Jadi Incaran! 5 Kecamatan di Kota Sukabumi Jawa Barat Penghasil Wanita Cantik: Nomor 1 Gak Nyangka

Maka tak ayal legenda Nyi Roro Kidul dan asal usul Pelabuhan Ratu masih hangat diperbincangkan beberapa kalangan.

Perlu diketahui, pelabuhan ratu ini merupakan pemukiman sekaligus kecamatan yang ada di kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Letaknya berada di pesisir Samudra Hindia bagian barat daya wilayah kabupaten, sebuah wilayah yang dikenal akan keindahan pantai dan alamya.

Selain terkenal dengan pantai dan alamnya, Palabuhanratu juga mempunyai kisah mistis di dalamnya, Yakni legenda Nyi Roro Kidul dan hotel Samudra.

Menurut cerita yang beredar, asal usul Pelabuhan Ratu dan legenda Nyi Roro Kidul berhubungan dengan peristiwa pelarian seorang Putri Pajajaran bernama Nyi Mas Purnamasari.

Diceritakan, ketika itu serangan besar-besaran yang dilakukan oleh pasukan gabungan Banten dan diperkuat oleh pengkhianatan prajurit Pajajaran yang bernama Jaya Anteya.

Dengan sisa-sisa kekuatan yang dimiliki Pajajaran, akhirnya pasukan Banten mampu menguasai Istana Pakuan yang sebelumnya dibantu masuk melalui gerbang istana oleh sang penghianat.

Sebelum itu, diceritakan Raja Pakuan telah meninggalkan istana kerajaan dengan beberapa pasukannya.

Sang prabu memilih meninggalkan istana dan hal-hal duniawi dan mengambil jalan untuk memperdalam ilmu keagamaan.

Disisi lain, kelompok kecil dari Nyi Mas Purnamasari, putri dari Prabu Rendra ikut meninggalkan istana bersama suaminya, Raden Kumbang, dengan dikawal oleh seorang punggawa inti istana bernama Rakeyan.

Baca Juga: Kertajati Bakal Keluar dari Majalengka, Berikut 3 Kecamatan Usulan Masuk Wacana Pemekaran di Jawa Barat

Mengetahui Nyi Mas dan suaminya telah kabur meninggalkan Istana Pakuan, Jaya Ateya yang gelap mata karena kecewa pernah ditolak oleh Nyi Mas pun berusaha mengejar mereka.

Di sepanjang perjalanan terjadi pertempuran di antara keduanya. Korban berjatuhan dari dua pasukan hingga menewaskan Raden Kumbang Bagus Setra, suami Nyi Mas Purnamasari.

Melihat kejadian tersebut, Rakeyan Kalong Sunda segera mengambil tindakan dan segera menyerang pasukan Jaya Anteya dengan membabi buta.

Satu per satu pasukan Jaya Anteya tewas di tangan punggawa Pajajaran, hingga terjadi perang antara Jaya Ateya dengan Rakeyan Kalong Sunda.

Jaya Ateya tidak berkutik dan kalah. Tempat perkelahian Jaya Ateya dan Rakeyan Kalong Sunda kala itu, kini dinamakan Gunung Jayanti, yang diambil dari nama Jaya Antea.

Setelah peristiwa tersebut, Nyi Mas yang sedang hamil 5 bulan menyebrang ke selatan Jimandri menuju Babakan dengan disertai Rakeyan Kalong Sunda.

Nyi Mas diterima dengan baik oleh para Puun dan masyarakat setempat. Sebab sebagai Putri Pajajaran, ia pun diperlakukan dengan baik, mengingat daerah yang baru ditempati Nyi Mas masih wilayah Pajajaran.

Ketika menginjak 9 bulan, para Puun dibantu masyarakat membantu persalinan Nyi Mas. Bayi yang dilahirkan Nyi Mas berjenis kelamin perempuan dan diberi nama Nyi Mayang Sagara.

Kedatangan Nyi Mas membawa berkah bagi masyarakat setempat. Dengan kemampuan dan kecerdasannya sebagai Putri Pajajaran, wilayah tersebut berubah menjadi pelabuhan yang ramai, dan penduduknya berkemban.

Para Puun sepakat mengangkat Nyi Mas menjadi salah satu Puun. Kemajuan dan pertumbuhan ekonomi penduduk semakin meningkat hingga mengundang bajak laut, bahkan dari sekian banyak bajak laut yang ganas dan brutal dari suatu wilayah yang ada di Jawa Timur.

Baca Juga: 8 Jajanan Alun-alun Palabuhanratu Sukabumi yang Banyak Dicari, Nomor 5 jadi Favorit Anak Sekolah

Meski demikian, Rakeyan Kalong Sunda mampu menghalau setiap serangan para bajak laut dan berhasil menaklukkannya

Di bawah kepemimpinan Ratu Nyi Mas, terbukti ia berhasil memakmurkan wilayah sehingga membuat nama Cibadak semakin besar dan dikenal banyak kalangan.

Suatu ketika, Nyi Ratu mengambil keputusan meninggalkan urusan duniawi untuk melakukan tapa, dan diikuti oleh penjaga setianya, Rakeyan Kalong Sunda.

Sementara itu, kekuasaan di wilayah tersebut kembali dipegang oleh para Puun. Setelah ditinggalkan Nyi Ratu, wilayah tersebut mengalami kemunduran.

Putri Nyi Ratu yang bernama Nyi Mayang Sagara pun tumbuh dewasa. Karena kecerdasannya, ketiga Puun menyerahkan kepemimpinan pada Nyi Mayang Sagara yang bergelar Nyi Roro Kidul.

Di bawah kepemimpinan Nyi Ratu Kidul, daerah tersebut mengalami puncak keemasan. Mulai dari segi ekonomi yang semakin meningkat hingga tempat kekuasaan yang semakin luas.

Di samping itu, Pelabuhan Ratu yang berada di barat Pulau Jawa juga pernah menjadi tempat perdagangan Internasional.

Begitulah ulasan asal usul Pelabuhan Ratu dan legenda Nyi Roro Kidul yang menyimpan banyak misteri.

Disclaimer: Cerita ini bersumber dari cerita rakyat/dongeng. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.***

Editor: Ade Saepul Akbar

Tags

Terkini

Terpopuler