Beri Gula-gula hingga Datangkan Badut, Cara Polres Sukabumi agar Anak Mau Vaksin

- 23 Januari 2022, 11:00 WIB
Beri Gula-gula hingga Datangkan Badut, Cara Polres Sukabumi agar Anak Mau Vaksin.
Beri Gula-gula hingga Datangkan Badut, Cara Polres Sukabumi agar Anak Mau Vaksin. /*/dok. Mantra Sukabumi

MANTRA SUKABUMI - Berbagai upaya terus dilakukan jajaran kepolisian Polres Sukabumi, Polda Jabar dalam menarik minat pelaksanaan vaksinasi usia 6-11 tahun.

Upaya dimaksud yakni dengan melakukan berbagai bujukan dan rayuan guna menarik minat anak anak untuk menjalani suntik vaksin.

Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah mengungkapkan karena target capaian vaksin anak usia 6-11 tahun sampai akhir Januari di Kabupaten Sukabumi pihaknya lakukan upaya bujukan dan rayuan dengan memberikan stimulan atau gula gula, kepada anak anak berupa boneka untuk anak wanita dan mainan laki laki.

Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Pohon Mangga Tumbang hingga Timpa Rumah dan Pemilik di Kecamatan Cisolok

"Seperti di Cicurug kemarin tim nakesnya kreatif dengan menggunakan baju sekolah dari anggota polseknya sambil memperkenalkan seragam polri kepada anak anak," ujarnya.

Masih kata Dedy, secara gelobal Kabupaten Sukabumi saat ini sudah mencapai diatas 63 persen sasaran vaksin anak usia 6-11 tahun, hal itu belum semua kecamatan tercover, karena ada kecamatan yang kurang terkendala imunisasi DT dan libur sekolah.

"Sejauh ini tidak ada kendala sebenarnya terutama yang menolak, begitu juga yang anti di vaksin tidak ada, kendala yang terakhir itu input data," sambungnya.

Dijelaskan Dedy, infut data dilakukan setelah divaksin, selanjutnya tim input langsung bergerak karena dikejar waktu dalam 2 minggu wajib 100 persen capaian vaksin usia 6-11 tahun, dan saat ini tim medis fokus pada penyuntikan telebih dahulu.

Baca Juga: Akibat di Guncang Gempa, Sebuah Rumah di Ciemas Sukabumi Ambruk

"Jadi input sedikit terlambat itu yang menjadi kendala juga, tetapi sudah di evaluasi nanti akan di input semuanya jumat-sabtu minggu ini," jelasnya.

Dedy menegaskan, pelaksanaan vaksinasi anak usia 6- 11 tahun dilakukan guna melindungi anak anak dari varian Covid 19 yang baru atau Omicron.
"Kalau tidak di vaksin tingkat kerawanan lebih tinggi di banding yang sudah di vaksin," bebernya.

"Kepada masyarakat, jangan termakan hoax, hari ini di indonesia sudah masuk omicron, cuma tingkat kematian memang masih rendah karena rata rata penduduk Indonesia sudah di vaksin, itu yang melindungi kita, penyebarannya ada namun terkendali karena semua sudah di vaksin," tandasnya. ***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah