BREAKING NEWS: Gempa Guncang Sukabumi, Simak Penjelasan BMKG

- 22 Maret 2020, 19:34 WIB
Ilustrasi gempa bumi |
Ilustrasi gempa bumi | /Pixabay

Daryono menjelaskan, bahwa pembangkit gempa ini berbeda dengan sumber gempa magnitudo M 5,1 yang mengguncang Kabuptaen Sukabumi dan sekitarnya yang menimbulkan kerusakan di Kalapanunggal dan sekitarnya pada 10 Maret 2020 lalu.

Saat itu, kata Daryono, gempa dipicu oleh aktivitas Sesar Citarik yang lokasinya di sebelah barat sesar Cimandiri.

Sesar Citarik memiliki orientasi utara timur laut-selatan barat daya, memanjang namun tersegmentasi melalui Pelabuhan Ratu, Bogor, hingga Bekasi. Sesar ini, sebut Daryono, masih aktif hingga saat ini dengan mekanisme sesar geser/mendatar mengiri (sinistral strike slip).

Baca Juga: Gempa Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

Sementara itu, Sesar Cimandiri memiliki orientasi timur timur laut-barat barat daya, memanjang dan tersegmentasi dalam 5 segmen mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Gandasoli.

"Sesar ini cukup aktif dengan mekanisme sama dengan Sesar Citarik," singkatnya.

Sejarah Gempa Sesar Cimandiri dan Sesar Citarik

Sejarah gempa menunjukkan bahwa baik Sesar Cimandiri maupun Sesar Citarik sama-sama sudah beberapa kali memicu terjadinya gempa merusak di wilayah Kabupaten Sukabumi pada tahun 1879, 1900, 1912, 1969, 1973, 1982, 2000, 2011, 2012, dan 2020.

Bahkan gempa yang terjadi pada 12 Juli 2000 dengan magnitude M 5,4 dan M 5,1 menyebabkan sebanyak lebih dari 1.900 rumah rusak di Cidahu, Cibadak, Parakansalak, Gegerbitung, Sukaraja, Cikembar, Kududampit, Cicurug, Nagrak, Parungkuda, Sukabumi, Cisaat, Warungkiara, Kalapanunggal, Nyalindung, Cikidang, dan Kabandungan.

Sementara itu Gempa Kalapanunggal pada 11 Maret 2020 dengan magnitudo M 5,1 lalu merusak lebih dari 760 rumah.

Halaman:

Editor: Rizal

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah