BREAKING NEWS: Gempa Guncang Sukabumi, Simak Penjelasan BMKG

- 22 Maret 2020, 19:34 WIB
Ilustrasi gempa bumi |
Ilustrasi gempa bumi | /Pixabay

Mantrasukabumi.com - Wilayah Palabuhanratu, Sukabumi, kembali diguncang gempa bumi tektonik sekitar pukul 10.48 WIB. Minggu (22/3/2020).

Hasil analisis BMKG menujukkan bahwa gempa ini berkekuatan M 3,5 dengan episenter terletak pada koordinat 7,07 LS dan 106,56 BT tepatnya di darat pada jarak 44 km Barat Daya Kota Sukabumi, pada kedalaman 2 km.

"Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan gempa ini dirasakan di wilayah Kecamatan Pelabuhan Ratu, Kecamatan Warung Kiara dan Kecamatan Simpenan dengan Skala Intensitas II MMI," ujar Kepala Bidang Informasi BMKG, Daryono melalui pesan singkat.

Baca Juga: Bangunan Sekolah di Waluran Ambruk setelah Diguncang Gempa

Lanjut dia, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Patut disyukuri bahwa guncangan gempa ini tidak menyebabkan terjadinya kerusakan," lanjutnya.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, sambung dia, gempa tadi pagi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktifitas Sesar Cimandiri.

"Banyak warga yang menanyakan apakah ada kaitan antara gempa tadi pagi dan gempa Kalapanunggal yang terjadi pada beberapa hari lalu," katanya.

Baca Juga: BREAKINGNEWS: Update Perkembangan Covid-19 di Indonesia Sore Ini

Daryono menjelaskan, bahwa pembangkit gempa ini berbeda dengan sumber gempa magnitudo M 5,1 yang mengguncang Kabuptaen Sukabumi dan sekitarnya yang menimbulkan kerusakan di Kalapanunggal dan sekitarnya pada 10 Maret 2020 lalu.

Saat itu, kata Daryono, gempa dipicu oleh aktivitas Sesar Citarik yang lokasinya di sebelah barat sesar Cimandiri.

Sesar Citarik memiliki orientasi utara timur laut-selatan barat daya, memanjang namun tersegmentasi melalui Pelabuhan Ratu, Bogor, hingga Bekasi. Sesar ini, sebut Daryono, masih aktif hingga saat ini dengan mekanisme sesar geser/mendatar mengiri (sinistral strike slip).

Baca Juga: Gempa Guncang Sukabumi, Tidak Berpotensi Tsunami

Sementara itu, Sesar Cimandiri memiliki orientasi timur timur laut-barat barat daya, memanjang dan tersegmentasi dalam 5 segmen mulai dari Pelabuhan Ratu sampai Gandasoli.

"Sesar ini cukup aktif dengan mekanisme sama dengan Sesar Citarik," singkatnya.

Sejarah Gempa Sesar Cimandiri dan Sesar Citarik

Sejarah gempa menunjukkan bahwa baik Sesar Cimandiri maupun Sesar Citarik sama-sama sudah beberapa kali memicu terjadinya gempa merusak di wilayah Kabupaten Sukabumi pada tahun 1879, 1900, 1912, 1969, 1973, 1982, 2000, 2011, 2012, dan 2020.

Bahkan gempa yang terjadi pada 12 Juli 2000 dengan magnitude M 5,4 dan M 5,1 menyebabkan sebanyak lebih dari 1.900 rumah rusak di Cidahu, Cibadak, Parakansalak, Gegerbitung, Sukaraja, Cikembar, Kududampit, Cicurug, Nagrak, Parungkuda, Sukabumi, Cisaat, Warungkiara, Kalapanunggal, Nyalindung, Cikidang, dan Kabandungan.

Sementara itu Gempa Kalapanunggal pada 11 Maret 2020 dengan magnitudo M 5,1 lalu merusak lebih dari 760 rumah.

Baca Juga: Satu Rumah di Kalapanunggal Sukabumi Rata dengan Tanah Akibat Gempa

"Agar masyarakat kita yang tinggal di daerah rawan gempa bisa selamat saat terjadi gempa kuat maka perlu dilakukan upaya penguatan mitigasi struktural dengan membangun bangunan rumah yang strukturnya kuat. Jika upaya ini tidak dilakukan, maka sampai kapanpun setiap terjadi gempa kuat maka kerusakan bangunan akan terus terjadi," tandasnya.**

Editor: Rizal

Sumber: Mantra Sukabumi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah