Network
MANTRA SUKABUMI - Sejumlah warga yang melintas di ruas jalan Cisolok - Cibareno Banten, mengeluhkan kondisi tumpukan sampah beserakan keluar dari Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS).
Pantauan dilapangan, kondisi serakan sampah yang seharusnya berada didalam TPSS malah berserakan hingga kejalan raya nasional Cisolok - Cibareno Banten.
Keluhan diungkapkan Tutus Panji Mulyana (40 tahun) warga Babakan, Desa Cisolok mengungkapkan, prihatin dengan kondisi tersebut.
Baca Juga: Polisi Ungkap Identitas Warga Tergantung di Pantai Citepus Palabuhanratu Sukabumi
Dijelaskan Tutus keberadaan TPSS yang dibangun pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui dinas Lingkungan Hidup malah mengundan banyak masyarakat luar Desa Cisolok membuang sampah ditempat tersebut.
"Saya sangat prihatan sebagai putra daerah, saya mengharapkan dinas terkait khususnya muspika dan dinas DLH harus bertanggung jawab atas masalah ini," ujarnya.
"Konteknya dengan diadakannya tempat sampah disitu, secara tidak lamgsung telah mengundang beberapa warga yang luar dari kecamatan Cisolok membuang sampah di sini," sambungnya.
Tutus meminta Dinas terkait untuk menjnjau ulang pembangunan TPSS dilokasi tersebut, pasalnya hampir tiap hari tumpukan sampah berserakan di area tersebut hingga ke jalan raya.
"Dinas terkait mohon sikapi ini jangan sampai bertentangan dengan Cisolok Nan Elok, bagaimana mau dibilang Cisolok nan Elok kalau memang kenyataan dilapangan sampah saja belum bisa ditertibkan," jelasnya.
Sementara itu Jamaludin (39 tahun) warga lainnya menimpali, titik tumpukan sampah berserakan hingga ke Jalan tidak hanya terjadi di jalan tersebut namun juga terlihat di beberapa lokasi sepanjang jalan Karanghawu menuju kantor Kecamatan Cisolok.
Baca Juga: Jelang Sahur, Rumah Warga Bantarsari Pabuaran Sukabumi Ludes Terbakar
"Titik sampah yang berserakan mulai dari karang hawu sampai sini, padahal awal mula nya TPSS ini peruntukan untuk kedusunan Kampung Babakan," timpalnya.
"Kondisi ini terjadi akibat TPSS terlalu kecil akhirnya sampah bertumpuk, rendahnya masyarakat dalam buang sampah pada tempatnya, ditambah katanya armada pengangkut sampah yang disediakan DLH seminggu sekali," bebernya.
"Bisa dibayangkan di dusun saya sampah sehari ada berapa ratus Kepala Keluarga (KK) yang membuang kesitu, sedangkan diangkat satu hari sekali. Makanya saya mohon kepada dinas terkait instansi terkait agar ada solusi untuk tumpukan sampah ini," tandasnya.***
