Diceritakan, ketika itu serangan besar-besaran yang dilakukan oleh pasukan gabungan Banten dan diperkuat oleh pengkhianatan prajurit Pajajaran yang bernama Jaya Anteya.
Dengan sisa-sisa kekuatan yang dimiliki Pajajaran, akhirnya pasukan Banten mampu menguasai Istana Pakuan yang sebelumnya dibantu masuk melalui gerbang istana oleh sang penghianat.
Sebelum itu, diceritakan Raja Pakuan telah meninggalkan istana kerajaan dengan beberapa pasukannya.
Sang prabu memilih meninggalkan istana dan hal-hal duniawi dan mengambil jalan untuk memperdalam ilmu keagamaan.
Disisi lain, kelompok kecil dari Nyi Mas Purnamasari, putri dari Prabu Rendra ikut meninggalkan istana bersama suaminya, Raden Kumbang, dengan dikawal oleh seorang punggawa inti istana bernama Rakeyan.
Mengetahui Nyi Mas dan suaminya telah kabur meninggalkan Istana Pakuan, Jaya Ateya yang gelap mata karena kecewa pernah ditolak oleh Nyi Mas pun berusaha mengejar mereka.
Di sepanjang perjalanan terjadi pertempuran di antara keduanya. Korban berjatuhan dari dua pasukan hingga menewaskan Raden Kumbang Bagus Setra, suami Nyi Mas Purnamasari.
Melihat kejadian tersebut, Rakeyan Kalong Sunda segera mengambil tindakan dan segera menyerang pasukan Jaya Anteya dengan membabi buta.
Satu per satu pasukan Jaya Anteya tewas di tangan punggawa Pajajaran, hingga terjadi perang antara Jaya Ateya dengan Rakeyan Kalong Sunda.