Ponpes Muhammadiyah Dibakar, Rektor UIC Musni Umar: Pak Kapolri Mohon Diusut, Sudah Kedua Kali

10 Januari 2021, 22:05 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar Sebut Aneh Ada Gelandangan di Jalan Sudirman-Thamrin /Instagram.com/@musni_umar/.*/Instagram.com/@musni_umar

MANTRA SUKABUMI - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar meminta Kapolri Jenderal Idham Azis agar polisi mengusut pembakaran Ponpes Muhammadiyah di Lamongan.

Menurut Musni Umar hal itu penting dilakukan sebab jika dibiarkan maka akan dilakukan kembali pada Pondok Pesantren berikutnya.

Bahkan Musni Umar menjelaskan ini sudah kejadian kedua kalinya. Dirinya khawatir jika tidak ada tindakan maka peristiwa itu akan kembali terjadi.

Baca Juga: Kabar Baik, Yayasan Haikal Hassan Akan Berikan Bantuan Bagi Keluarga Korban Sriwijaya Air

Baca Juga: Inna Lillahi, Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan Duka Cita dan Doa Atas Musibah yang Terjadi

"Pak Kapolri yth. Mohon diusut pembakar Pondok Pesantren di Lamongan. Kalau di biarkan, maka akan dilakukan lagi pada Pondok Pesantren berikutnya. Ini sudah 2 kali. Terima kasih," tulis Musni Umar sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter pribadinya pada Minggu, 10 Januari 2021.

Sebelumnya, salah satu aktivis Angkatan Muda Muhammadiyah Mamun Murod menyampaikan kekecewaan ataa kinerja kepolisian.

Mamun Murod bahkan menandai Menko Polhukan Mahfud MD dan Divisi Humas Mabes Polri karena polisi beralasan tidak ada cctv dan sidik jari sehingga kemungkinan pelaku diketahui sangat kecil.

Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Ceramah Berapi-api, Ferdinand: Mungkin Calon Kepala Daerah yang Didukungnya Kalah

Baca Juga: Said Didu Tidak Setuju yang Remehkan Covid-19: Saya Menyaksikan Adik Menderita hingga Wafat

"1. Prof. Mahfud dan Divis Humas Polri Ini suara masyarakat Lamongan terkait pembakaran Pesantren Muhammadiyah. Kalau benar begitu, saya sangat kecewa dengan kerja kepolisian. Giliran yg tak ada cctv alasan tdk ada cctv. Giliran ada cctv malah dirusak," tulis Mamun Murod pada Minggu, 10 Januari 2021.

"2. "Sangat tdk mungkin klo santri sendiri. Kebetuln pimp ponpes lngsung di tlp suami. Kejadian 2 kali. Pd jumat sblmnya pondok santri putra di bakar sdh lngsung dilaporkn tp kata polres tdk ada cctv, tdk ada sidik jari tdk bs dilanjut," lanjutnya.

3. "Trnyata terjd lg jumat brikutnya. Sdh coba dilaporkan tp bilangnya tdk mungkin bs temukn pelaku. Terus pimp pondok bilang bagaikan jatuh ketimpa tangga berurusn polisi (Div Humas Polri) ungkapan belio yg lain 'da kehilngan kambing malah kehilangan sapi'. Trs mrk tdk lanjut," pungkasnya.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler