Ali Mochtar Ngabalin: Tanyakan pada Bambang Wijayanto yang Brutal itu Siapa

13 Maret 2021, 19:06 WIB
Ali Mochtar Ngabalin: Tanyakan pada Bambang Wijayanto yang Brutal itu Siapa /Twitter.com/ @AliNgabalinNew

MANTRA SUKABUMI - Ali Mochtar Ngabalin ditanya soal komentar Bambang Wijayanto yang menyebut brutalisme Demokrasi di Era Jokowi.

Tenaga Ahli Utama KSP, Ali Mochtar Ngabalin menjawab bahwa dirinya merasa lucu, geli dan juga jiji.

Hal itu diungkapkan Ali Mochtar Ngabalin melalui video yang diunggah pada akun twitter pribadinya.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Temui Guru yang Viralkan Jalan Rusak, Ketua DPRD Sukabumi: Pak Eko Terancam, Istrinya Sangat Ketakutan

"Jawaban saya, lucu geli dan jiji," kata Ali Mochtar Ngabalin seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @

Dirinya pun mempertanyakan pada Bambang Wijayanto, siapa yang dimaksud olehnya tersebut.

"Tolong tanyakan BW, yang BRUTAL itu siapa bung?," tulis Ali Ngabalin.

Menurut Ali Ngabalin, itu merupakan masalah internal partai Demokrat, namun kenapa pemerintah yang diserang.

"koq bisa ya bukan saja partai demokrat yang di serang tapi sesungguhnya Negara, Kekuasaan&Pemerintahan yang sah juga diserang masa seh," ujarnya.

Ali juga mempertanyakan pada BW dari referensi pernyataannya, yang menyatakan brutalisme demokrasi di era Jokowi.

"referensi dari mana nih?," ucapunya.

Namun demikian, Ali Mochtar Ngabalin masa bodo dengan apa yang telah diucapkan BP selaku orang yang dipercaya oleh Demokrat menyelesaikan persengketaan dengan kubu KLB Deli Sedang.

Baca Juga: Hilang Setelah KLB Sibolangit, KSP Moeldoko Kedapatan Tengah Pegang Gerobak Sayur di Pinggir Jalan

"urusanmulah, mau se-riuskah mau tujuh-riuskah," pungkasnya.

Sebelumnya, Pangi Sarwi mengatakan KLB Demokrat itu mencatat sejarah baru yang lebih jorok ketimbang masa orde baru.

Tanggapan Pangi Sarwi tersebut sebagaimana diungkapkan dirinya melalui akun twitter pribadinya pada 5 Maret 2021.

"Sejarah lebih jorok dibandingkan orde baru," cuit Pangi Sarwi seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @pangisyarwi1 pada Sabtu, 6 Maret 2021.

Menurutnya, baru kali ini sebuah partai diambilalih oleg seseorang yang bukan kader, sekaligus merupakan pejabat aktif bawahan Presiden.

"baru kali ini partai diakusisi yang bukan kader partai, sekaligus orang bawahan presiden yang namanya KSP itu, awalnya ngak ngaku," tulisnya.

Pangi Sarwi mengatakan bahkan yang paling rusak lagi, hampir setiap KLB atau Munaslub SKnya dikeluarjan oleh Kemenkumham.

"tapi beliau inner circle istana, ada ngak sk KLB/munaslub yang tak ditanda tanggani kemenkumham? Rusak," ujarnya

Baca Juga: Sempat Bantah Tudingan Pengambilalihan Partai Demokrat, Moeldoko Malah Terima Jabatan Ketua Umum Versi KLB

Baca Juga: Tanggapi Soal Video Viral Guru Dimarahi Aparat Desa, Ketua DPRD Sukabumi akan Gelar Rapat Dengar Pendapat

Dosen Ilmu Politik UBK itu merasa heran, menurut Kepolisian kegiatan KLB itu tidak berizin, namun disisi lain Polisi tak mau membubarkan.

Pangi Sarwi pun mempertanyakan sebegitu kuatkah kekuatan kekuasaan yang berada di belakang KLB tersebut.

"Katanya polisi tak beri izin, tapi tak bisa membubarkan, begitu kuat kah sumber kekuasaan," ucapnya.

Di lain kesempatan Staf Ahli Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan jangan bawa-bawa nama Presiden dalam isu KLB.

Namun nyatanya Moeldoko adalah merupakan seorang KSP Istana yang kerjanya langsung di bawah Presiden.

"Kata Ngabalin, jangan sebut-sebut nama Presiden, jangan kait kaitkan presiden dlm soal kecil begini, wong Moeldoko KSP Istana, nanti Moeldoko apakah bakal dipecat? Tinggal giliran di khianati," pungkasnya.***

Editor: Robi Maulana

Tags

Terkini

Terpopuler