MANTRA SUKABUMI - Gegara mengusir Tim Indonesia, All England langsung tersudut dan mengalami kerugian.
Sebagaimana diketahui bersama, Tim bulu tangkis Indonesia diusir dari ajang bergengsi All England Badminton Championships.
Meskipun diperlakukan tidak baik di Inggris, nama Timnas Indonesia tetap harum dimata bangsa, karena mereka sudah menjalani semua proses dengan baik.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Baca Juga: Bayar Kontan, Setelah Diusir dari All England, Hukum Karma Berlaku
Mundurnya Tim Indonesia di ajang bergengsi All England tersebut, BWF kian tersudut dan mengalami kerugian.
Bagaimana tidak, bukan hanya bangsa Indonesia saja yang merasakan, melainkan peserta dari negara-negara lain pun ikut kecewa dengan keputusan BWF.
Belum lagi sebelumnya, Tim Indonesia diminta untuk jalan kaki dari Birmingham Arena menuju hotel, dikutip mantrasukabumi.com dari kanal Youtube @Cinta Timnas pada Selasa 22 Maret 2021.
Baca Juga: BWF Kian Tersudut, Negara Peserta All England Ungkap Kekecewaan Tanpa Pemain Indonesia
Baca Juga: Usai Tim Indonesia Didepak dari All England, Langkah Berani Jokowi Bikin Bangga Indonesia
Perlakuan-perlakuan yang mengarah diskriminatif pun harus diterima oleh wakil Indonesia.
Hal tersebut membuat dunia bulu tangkis Indonesia marah. Namun, tak lama akhirnya All England harus alami 3 kerugian setelah itu.
1. Pertama, Akun Instagram All England Dihapus. Hukum Karma Pertama tidak lain adalah dihapusnya akun instagram resmi All England di Instagram.
Baca Juga: Analisa Andi Arief Betul 100 Persen, Dewa Kipas Kalah Telak, Jansen Sitindaon: Memang Luar Biasa
Dan kini ajang bergengsi itu mau tidak mau memanfaatkan akun Twitter untuk memberikan update terbaru seputar All England 2021.
2. Kedua, Inggris Tanpa Wakil di Final All England 2021 Hukum Karma selanjutnya tidak lain adalah, Inggris tak memiliki satu pun wakil di partai final, dimana Jepang saat ini berkuasa dengan mengirimkan 7 wakilnya. 6 wakil diantaranya bahkan saling berhadapan satu sama lain di laga puncak tersebut.
3. Ketiga sangat menyakitkan, Inggris selaku tuan rumah tidak mendapat gelar apapun.***