MANTRA SUKABUMI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut keadaan ekonomi di Indonesia sudah berada pada posisi hampir menuju normal.
Jokowi berharap, hal tersebut bisa merealisasikan target pertumbuhan ekonomi secara nasional.
“Ekonomi sudah hampir menuju pada posisi normal. Sehingga target kita secara nasional di tahun 2021 ini, target pertumbuhan kita 4.5-5.5 persen itu bisa kita capai dan itu dimulai sangat tergantung sekali pada pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua 2021,” kata Jokowi sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, jum'at, 30 April 2021.
Baca Juga: Ada Diskon hingga 90% Plus Voucher, Belanja Termurah di Shopee Murah Lebay
Menurut Jokowi, target secara nasional berada di angka 4.5-5,5 persen dan hal itu bisa dicapai pada pertumbuhan ekonomi kuartal kedua tahun 2021.
Menurut Jokowi bulan tiga bulan ke depan yakni April-Mei-Juni sangat menentukan apabila Indonesia bisa menekan Covid tanpa membuat goncangan ekonomi.
“Inilah keberhasilan dan target kita kurang lebih 7 persen harus tercapai. Kalau itu bisa tercapai, Insha Allah kita pada kuartal berikutnya akan lebih muda,” kata Presiden.
Ia menyebut hal tersebut tercermin dalam Purchasing Manager Index pada sebelum pandemi berada di angka 51, sekarang justru berada di angka 53.2.
Kemudian, lanjut Jokowi, konsumsi listrik sudah terjadi pertumbuhan.
Baca Juga: Bukan Billy Syahputra, Denny Darko Ramalkan Sosok Penyanyi Pria yang Tengah Dekati Memes Prameswari
“Konsumsi listrik sudah berada di angka naik yang biasa negative, negatif ini sudah naik kurang lebih 3.3 persen semuanya konsumsinya naik patut kita syukuri,” katanya
Presiden juga tidak lupa menyebut adanya impor barang modal.
“Itu (barang modal) penting, tetapi harus barang modal bukan barang konsumsi. Itu udah meningkat 33.7 persen yang sebelumnya negative, sudah tumbuh 33.7 persen,” ujar Jokowi
Menanggapi pernyataan Joko Widodo, politisi partai Demokrat, Andi Arief mempertanyakan data yang diterima oleh Presiden.
Menurut Andi, keadaan ekonomi yang hampir normal masih jauh dari kenyataan.
Baca Juga: Kader Demokrat Seolah Kebakaran Jenggot Munarman Ditangkap Polisi, Eks Jubir PSI: Ada Hubungan Apa
"Ini yang memberi masukan siapa ya soal ekonomi hampir normal,” cuit Andi Arief, dikutip mantrasukabumi.com dari cuitan akun twitternya, Jum'at, 30 April 2021.
Cuitan Andi Arief ini mendapatkan banyak komentar dari netizen.
Bahkan ada yang menyebut apabila keadaan ekonomi telah normal maka rakyat tidak membutuhkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) lagi.
“Ekonomi normal artinya Rakyat sdh td perlu dikasih BLT lagi. Bang,” kata akun bernama @saflatif.
Kemudian salah satu warganet mengatakan pernyataan Jokowi tersebut bisa ditafsirkan sebagai lawan kata
“Saya percaya sebaliknya dgn lawan kata, Normal (sama dengan) tidak normal,” tulis akun bernama @RickyDiningrat1. ***