Mengejutkan, Ditemukan 97 Ribu Data ASN Fiktif Dapat Gaji Tiap Bulan, Kepala BKN: Terus Dilakukan Pemutakhiran

24 Mei 2021, 19:17 WIB
Mengejutkan, Ditemukan 97 Ribu Data ASN Fiktif Dapat Gaji Tiap Bulan, Kepala BKN: Terus Dilakukan Pemutakhiran./ /Instagram/@cpnsindonesia

 

MANTRA SUKABUMI - Kabar yang mengejutkan dan sangat disayangkan datang dari Badan Kepegawaian Negara (BKN), penelusuran BKN menemukan sekitar 100 ribu data ASN misterius yang selama ini mendapatkan gaji dsri negara.

Temuan BKN ini sejak tahun 2002 hingha 2014 terdapat 97 ribu ASN fiktif yang mendapat gaji setiap bulannya.

Hal tersebut dikatakan oleh Kepala BKN Bima Haria Wibisana, dalam tayangan Kick-Off Meeting Pemutakhiran Data Mandiri ASN dan PPT non ASN YouTube BKN #ASNKINIBEDA, dikutip mantrasukabumi.com, Senin, 24 Mei 2021.

Baca Juga: ShopeePay Mantul Sale Ajak Masyarakat Lebih Cuan di Momen Gajian

Baca Juga: Tak Disangka, Bahaya Daun Singkong Ternyata Dapat Sebabkan Pembuluh Darah Tersumbat dan 5 Penyakit Lainnya

Dirinya mengungkapkan, tepatnya ada sekitar 97.000 data ASN atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang misterius sejak tahun 2002 hingga tahun 2014.

Bima mengatakan, 97.000 data ASN misterius tersebut menerima gaji hingga pensiun.

"Ternyata hampir 100.000 tepatnya 97.000 data (ASN) itu misterius dibayarkan gajinya, dibayar iuran pensiun tapi tidak ada orangnya," ujar Bima.

Bima pun menyebut temuan tersebut juga setelah adanya proses pemutakhiran data ASN, di mana Indonesia baru melakukannya dua kali.

Bima menyebut di mana proses tersebut dilakukan pada tahun 2002 dan tahun 2014. Proses pemutakhiran data ASN pada tahun 2002 diakui Bima menggunakan sistem yang masih manual, dan diperlukan waktu yang lama juga biaya yang sangat besar.

Baca Juga: Teks Khutbah Gerhana Bulan 26 Mei 2021, Tema Wabah dan Musibah

Baca Juga: Heboh Tuduhan Langgar Prokes saat Manggung di Kudus, Dewi Perssik: Biasalah, Digoreng Biar Seru

"Proses yang mahal dan lama itu tidak menghasilkan data yang sempurna masih banyak yang perlu dimutakhirkan, dilengkapi, bahkan masih banyak juga data-data yang palsu," ujar Bima.

Dirinya mengakui akan terus memperbaiki data ASN yang selama ini masih perlu pemutakhiran secara digital untuk menghindari data fiktif dan misterius, sehingga negara tidak dirugikan.***

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: BKN

Tags

Terkini

Terpopuler