Gus Baha Tolak Gelar Doktor Honoris Causa Karena Hal Sepele Ini: Doktor Kok Masuk Neraka, Gak Pantas

8 Oktober 2021, 08:50 WIB
Gus Baha beberkan alasan dirinya menolak gelar Doktor Honoris Causa /

MANTRA SUKABUMI - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha dikenal sebagai sosok yang memiliki kedalaman ilmu Al Quran.

Karena kedalaman pengetahuan tentang Al Quran itulah Gus Baha pernah ditawari gelar Doktor Honoris Causa oleh salah satu Perguruan Tinggi.

Namun Gus Baha mengaku menolak gelar tersebut karena hal sepele, selain takut tidak punya uang, ia sebut doktor gak pantas jika masuk neraka kelak.

Baca Juga: Gus Baha: Jangan Hina Tuhan Agama Lain Jika Tuhan Agamamu Tidak Ingin Dihina, Itu Bagian Mencintai Islam

Baca Juga: Gus Baha Sebut Mahar Nikah Seperangkat Alat Sholat Tidak Berkah: Menurut Saya Kriminal Itu

Hal itu disampaikan Gus Baha dalam sebuah pengajian yang diunggah kanal YouTube Kalam - Kajian Islam pada 20 Agustus 2020.

Dalam pengajian tersebut, Gus Baha menceritakan alasannya pernah menolak untuk diberi gelar Doktor Honoris Causa dari perguruan tinggi.

"Orang kayak saya itu beberapa kali sebenarnya ditawari jadi Doktor Honoris Causa," ujar Gus Baha.

Namun kata Gus Baha, kekhawatiran dirinya cuma satu, yaitu takut ketika tidak punya uang.

“Doktor kok tidak punya uang, kan nggak pantes," kata Gus Baha sambil tertawa.

"Jadi repot. Daripada beban, sudahlah tidak usah doktor. Jadi, kalau tidak punya uang ya pantes, terus kalau naik bis ya pantes. Suatu saat kalau sudah mati, tidak ada yang hadir ya pantes, karena bukan doktor," sambung Gus Baha.

Gus Baha juga dengan berseloroh mengatakan jika jadi doktor, kemudian kelak masuk neraka juga tidak pantas.

Baca Juga: Kisah Gus Baha Sering Didatangi Orang Fasik dan Bertato: Idola Kyai Tapi Jangan Suruh Sholat Gus

Baca Juga: Bacaan Amalan dan Wirid yang Sering Dibaca Gus Baha dan Belum Banyak Diketahui

"Kalau sudah doktor pas masuk neraka, doktor kok masuk neraka. Apalagi rektor kampus Islam kok masuk neraka, kok kayak gak pas gitu," selorohnya.

Gus Baha juga bercanda dengan mengatakan harus sering mengaji kepadanya supaya tidak malu di depan malaikat Munkar-Nakir.

"Masak rektor ditanya Munkar-Nakir tidak bisa. Kan malu. Harus berani bentak, “Saya rektor lho pak Munkar Nakir," canda Gus Baha.

Gus Baha menambahkan bahwa moto hidup atau pegangan hidup merupakan penggerak kehidupan.

"Manusia itu digerakkan oleh kalimah-kalimah itu, oleh moto-moto itu, oleh prinsip hidup. Misalnya orang Palestina itu tiap hari ke pasar, mereka ke laut, ditanya kenapa gak takut ditembak Israel," kata Gus Baha.

Namun mereka menjawab dengan tegas kena tembak mati, tidak makan juga mati, karena sama-sama mati mending melakukan aktivitas normal.

"Tapi saya gak menyarankan itu untuk melawan Covid, ini hanya cerita saja, kamu jangan provokator, karena ini wilayah sensitif," ujar Gus Baha seraya tertawa.

"Banyak orang yang gak ingin jadi Rektor lho, jangan kira semua dosen ingin jadi Rektor, melihat Rektor sibuk rapat mempertahankan reputasi, sering pegang kepala, ngapain repot-repot," kata Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha Ajarkan Doa yang Harus Dibaca Tiap Hari Agar Ketika Lakukan Dosa Diampuni Allah SWT

Hal itu menurut Gus Baha merupakan cara Allah membagi rahmat-Nya. Sebab setiap orang memiliki cara untuk bersyukur kepada Allah.

Gus Baha juga mengaku dirinya menjaga hubungan baik dengan kampus-kampus, bahkan melakukan kerjasama.

"Orang dulu itu orang yang bisa mensederhanakan dunia, makanya Alhamdulullah saya ini kerjasama sama UII sama beberapa kampus emang amdan, amdan itu sengaja," kata Gus Baha.

Gus Baha menjelaskan jika kampus memiliki sistem yang tidak bisa mewakili sistem Kyai.

Begitupun sebaliknya, Kyai juga tidak memiliki sistem yang mewakili kampus, sehingga bisa saling melengkapi.

"Saya sering ketemu Rektor UII, Rektor kampus-kampus Islam, mereka cerita, Gus pendidikan pondok harusnya dimodernkan, gini, gini," kenang Gus Baha.

Gus Baha lantas menjawab jika pondok di modernkan seperti kampus, nanti dirinya kesulitan untuk bertemu dengan Allah.

Baca Juga: 6 Kunci Surga dan Sebabkan Pintu Neraka Tertutup Menurut Gus Baha, Salah Satunya Mengenal Setan

Baca Juga: Tata Cara Qadha Sholat Menurut Gus Baha: Rasulullah Pernah Ketiduran, Disunnahkan Azan Dulu

"Saya beri contoh begini, kalau misalnya perempuan mau tanya tentang menstruasi atau haid, kalau semuanya sistem kampus, dia harus kuliah dulu, registrasi dulu bayar dulu, dan dapat jawabannya nunggu mata kuliah pas itu," beber Gus Baha.

"Bandingkan dengan sistem pondok, saya itu sering ke pasar, saya dicegat sama ibu-ibu Gus anak saya mengalami ini-ini, itu hukumnya apa Gus? Nanti saya mau sowan ke jenengan, gak usah sowan disini saja," terang Gus Baha.

Karena itulah, jika semuanya menggunakan sistem kampus yang harus daftar terlebih dahulu, bayar dulu sehingga tidak ada jawabannya hingga menunggu mata kuliah tersebut.

Gus Baha melanjutkan, karena itulah dirinya mengikuti orang zaman dahulu yang memiliki satu kearifan.

"Hidup itu apa? Hidup itu adalah cari sebanyak mungkin supaya hidup itu tidak bergantung kepada banyak hal," katanya.

Sehingga beber Gus Baha jika mengikuti cara berpikir orang-orang modern itu, sebenarnya banyak orang ilmuwan yang tidak kagum sama Amerika, bukan karena angkuh.

Untuk mempertahankan kebesaran Negara sebesar itu. Kebutuhan listriknya besar, kebutuhan tentaranya besar. Sementara negara seperti Venezuela atau Swiss, kebutuhannya tidak banyak.

"Pertanyaannya, yang tergantung dengan banyak hal dengan yang tidak tergantung dengan banyak hal, lebih pintar mana? Kalau dibalik pertanyaannya gitu, negara-negara maju itu tidak keren," ucapnya.

Makanya Imam Syafi’i mengatakan:

الإستغناء عن الشيء لا به

(al-istighnāu ’anis-syai lā bih)

Kecukupan adalah berusaha sebanyak mungkin supaya banyak hal tidak kamu butuhkan. Bukan memenuhi semua kebutuhan kamu. Hal ini karena nafsu kamu tidak ada batasnya. Kalau kamu penuhi, tidak akan selesai.***

Editor: Andriana

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler