Profil dan Biodata Gus Miftah, Trending di Twitter Gegara Pagelaran Wayang

22 Februari 2022, 05:40 WIB
Profil dan biodata Gus Miftah yang trending di Twitter gara-gara pementasan wayang kulit di pesantren miliknya yang menuai kontroversi /Instagram Gus Miftah

MANTRA SUKABUMI - Gus Miftah tiba tiba menjadi trending topik di Twitter gegara pagelaran wayang kulit.

Pagelaran wayang kulit yang diadakan kelompok Pengajian Gus Miftah itu digelar di Pondok Pesantren Ora Aji yang dipimpinnya di Kalasan, Yogyakarta pada Jumat 18 Februari 2022 lalu.

Dalam pagelaran wayang yang didalangi Warseno Hardjodarsono alias Ki Warseno Slank itu, tokoh yang menyerupai seseorang berkali-kali digebuk oleh lakon wayang lain.

Baca Juga: Viral Ceramah Seorang Ustadz yang Sebut Wayang Haram, Dedi Mulyadi: Wayang Memang Haram

Karena adegan tersebut bahkan memancing  atau menuai kecaman dari warganet.

Berikut profile Gus Miftah seperri dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber.

Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Cak Miftah  adalah pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta.

Ia merupakan keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Cak Miftah merupakan jebolan dari Pegerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

oleh karena itu Cak Miftah juga dikenal sebagai motivator muda berbakat Nahdlatul 'Ulama yang fokus memotivasi bagi kaum marjinal, baik melalui dakwah di dalam maupun di luar pesantren.

Gus Miftah atau nama lengkapnya
Miftah Maulana Habiburrahman lahir pada 5 Agustus 1981
di Lampung.

Gus Miftah pernah meraih Almamater UIN Sunan Kalijaga.

Dikenal sebagai Pendakwah kaum marjinal dan berasal dari Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Perkenalkan PRMN dan Promedia Teknologi, Agus Sulistriyono Bertemu Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka

Perjalanan dakwah Gus Miftah, kyai asal Ponorogo kelahiran Lampung ini dimulai saat usianya masih 21 tahun.

Pada sekitar tahun 2000-an, Gus Miftah yang sering salat tahajud di sebuah musala sekitar Sarkem, sebuah area lokalisasi di Yogyakarta, kemudian berniatan berdakwah.

Saat itu ia ditemani Gunardi atau Gun Jack sosok yang menjadi penguasa pada saat itu.

Bermula dari kegiatan tersebut, kajian agama mulai rutin digelar oleh Gus Miftah. Meski awalnya banyak tantangan, tapi saat ini sejumlah pekerja dunia malam sudah menerima kehadirannya.

Tidak jarang, ketika pengajian sejumlah jemaah meneteskan air mata dan mulai mengubah perilakunya secara perlahan.

Perjalanan dakwah Gus Miftah kemudian berlanjut ke kelab malam dan juga salon plus-plus.

Awalnya ia masuk lantaran mendapati keluh kesah para pekerja dunia malam yang kesulitan mendapat akses kajian agama.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Keutamaan Surat Al Mulk: Menjadi Syafaat di Alam Kubur

Ketika hendak mengaji di luar mereka mengaku menjadi bahan pergunjingan. Sebaliknya di tempat kerjanya tidak ada kajian agama yang bisa didapatkan.

Berbeda dengan dulu saat mendapat penolakan ketika hendak memberi kajian, kini banyak pekerja malam yang merasa butuh untuk mendapat pengajian.

Tidak jarang beberapa banyak pekerja malam kemudian berhijrah menjadi lebih baik.

Sejak lima tahun terakhir langkahnya pun didukung oleh Maulana Habib Luthfi bin Yahya asal Pekalongan.***

Editor: Neng Siti Kulsum Ayunengsih

Tags

Terkini

Terpopuler