MANTRA SUKABUMI - Ketua KNPI Pusat Haris Pertama mendesak Kapolri untuk memeriksa Benny Mamoto dan Choirul Anam.
Benny Mamoto yang merupakan Ketua Kompolnas dan Choirul Anam sebagai komisioner Komnas HAM, dianggap berbohong pada publik terkait kematian Brigadir J.
Menurut Haris Pertama bahwa kedua orang tersebut telah mengeluarkan pernyataan yang mengaburkan masalah yang sebenarnya.
Maka Haris Pertama mendesak Kapolri Listyo Sigit Prabowo melalui tim khususnya agar memeriksa Benny Mamoto dan Choirul Anam.
"Harusnya Tim Khusus bentukan Pak Kapolri juga memeriksa Pak Choirul Anam (Komnas HAM) dan Pak Benny Mamoto (KOMPOLNAS)," cuit Haris Pertama, dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @knpiharis.
" karena dianggap masyarakat bahwa mereka bermasalah di kasus Brigadir J," ucap Haris.
Ketua Kompolnas dan Komisioner Komnas HAM, menurut Haris seperti mengikuti skenario yang telah dibuat sebelumnya.
Bahwa kasus pembunuhan Brigadir J adalah murni pelecehan istri Kadiv Propam dan meninggal karena terjadi tembak menbak antar polisi.
Cuitan Haris dimedia sosial tersebut juga men tag akun Presiden Jokowi dan Menko Polhukam Mahfud MD.
"karena mengeluarkan statemant mengikuti skenario “Tembak Menembak”. @jokowi @mohmahfudmd," kata Haris.
Baca Juga: Prediksi Soal dan Kunci Jawaban UTS PTS Pelajaran PKn Kelas 8 SMP MTs Semester 1 Tahun Ajaran 2022
Untuk diketahui, dalam sebuah video bertanggal 13 Juli 2022, Benny mengungkapkan bahwa Tidak Ada Kejanggalan di Kasus Penembakan Brigadir J oleh Bharada E.
Mantan Direkur BNN itu menyebut bahwa kejadian polisi tembak polisi adalah kejadian yang diawali dengan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.
Sementara Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menjadi sorotan dan disebut tidak transparan saat menjelaskan perkembangan kasus kematian Brigadir J.***