MANTRA SUKABUMI - Tenaga medis kondang, dr. Andi Khomeini Takdir berikan pendapatnya perihal hasil test swab Covid-19 Habib Rizieq Shihab yang tidak dipublikasikan.
Imam Besar organisasi Front Pembela Islam (FPI) tersebut diketahui menolak untuk mempublikasikan hasil tes swab Covid-19 miliknya, serta menolak hasil tes tersebut untuk diproses oleh Satuan Tugas (Satgas) Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Andi Khomeini melalui utas di akun Twitter miliknya @dr_koko28 pada Minggu, 29 November 2020 pagi.
Baca Juga: ShopeePay Terima Penghargaan Marketeers Youth Choice: Brands of the Year 2020
Baca Juga: Lakukan 6 Pengobatan Alami Rumahan ini, Dapat Turunkan Asam Urat Tinggi Seketika
Menurutnya, data seorang pasien merupakan termasuk bentuk privasi dan rahasia medik, serta hanya boleh dibuka atas permintaan pasien atau memang diperbolehkan untuk dibuka ke publik.
"Data mengenai pasien itu termasuk suatu bentuk rahasia medik. Bukan untuk konsumsi publik," ujar Andi.
"Kecuali ada hal yang membolehkannya dibuka. Atau pasiennya sendiri yang menyampaikan. Cmiiw," lanjutnya, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitter @dr_koko28 pada Minggu, 29 November 2020.
"Itu sebab saat dokter diskusikan sebuah kasus, nama pakai inisial, foto di-blur, dan lain-lain," jelasnya.
Data mengenai pasien itu termasuk suatu bentuk rahasia medik. Bukan untuk konsumsi publik.
Kecuali ada hal yang membolehkannya dibuka. Atau pasiennya sendiri yang menyampaikan. Cmiiw.
Itu sebab saat dokter diskusikan sebuah kasus, nama pakai inisial, foto di-blur, dll.— dr. Andi Khomeini Takdir (@dr_koko28) November 28, 2020
Namun, dalam kondisi pandemi Covid-19, Andi Khomeini menyebut bahwa hal tersebut merupakan kepentingan publik dan otoritas kesehatan juga wajib tahu.