Analisis Musni Umar Terkait Polemik di Papua: Pemerintah Tidak Serius Menangani OPM

- 4 Desember 2020, 06:55 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar
Rektor Universitas Ibnu Chaldun, Musni Umar /YouTube/AILA Indonesia Media/YouTube /AILA Indonesia Media

“Kita tahu Partai Demokrat di Amerika itu perjuangannya selalu digelorakan tentang demokratisasi kemudian HAM dan lingkungan hidup,” tambahnya. 

Menurutnya, perubahan di Papua terjadi karena pemberitaan yang tidak seimbang terhadap papua. Tambahnya, Ia menjelaskan bahwa media asing telah membentuk opini internasional yang menatakan bawa Indonesia seolah-olah menjajah Papua.

Baca Juga: Mengejutkan, Joe Biden Menangkan Pilpres Amerika Serikat hingga Papua Barat Deklarasi Kemerdekaan

“padahal Papua itu bagian federal yang tak terpisahkan dari Indonesia. Ini tantangan berat yang dihadapi,” ujarnya.

Selanjutnya, Musni Umar menjelaskan bahwa Indonesia tidak serius dalam mengatasi OPM.

“Karena menurut saya dari awal, kita harus menghabisi mereka, jangan sampai ada benih-benih yang terjadi seperti sekarang ini,” kata Sosiolog tersebut. 

“Tetapi faktanya, kita tidak berhasil bahkan tidak berani menyebut mereka sebagai teroris, tidak berani menyebut mereka sebagai separatis, bahkan kita menyebut dengan istilah-istilah yang tidak membawa kita semakin bersatu untuk mempertahankan Papua dari pangkuan Negara Republik Indonesia,” tambahnya.

Lebih lanjut, Musni Umar menjelaskan akibat dari Pandemi Covid 19 yang menyebabkan persoalan ekonomi yang dirasakan Indonesia.

“Yang ketiga, akibat pandemi Covid-19 ini, kita mengalami persoalan yang luar biasa berat, terutama masalah ekonomi kita terpuruk, karena berbagai perusahaan yang selama ini menopang dan menjadi sumber untuk membiayai pembangunan kita dengan mereka membayar pajak, kini mereka tidak mampu lagi melakukannya dan akhirnya APBN kita ini sangat berat keadaannya,” kata Musni.

Baca Juga: AC Milan Berhasil Amankan Tiga Poin Atas Tamunya Celtic

Halaman:

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah