MANTRA SUKABUMI - Pilkada hari ini terasa lebih spesial karena digelar pada masa pandemi Covid-19.
Namun bukan hanya itu, pilkada dinilai spesial karena juga diikuti oleh anak dan menantu Presiden Jokowi.
Walaupun pencalonan mereka dinilai oleh beberapa tokoh politik, sebagai praktek nepotisme.
Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!
Baca Juga: Jarang Diketahui, Berikut 7 Manfaat Daun Katuk untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Cegah Obesitas
Mengomentari hal itu, Ferdinand menyebut jangan mengait-ngaitkan kemenangan Gibran dan Bobby dengan Presiden Jokowi, karena yang menentikan itu adalah pilihan rakyat.
"Ini negara demokrasi, jangan ada yang mengait2kan kemenangan Gibran dan Bobby dengan posisi Jokowi sbg Presiden. Ini murni demokrasi dan rakyat yg memilih", cuit Ferdinand seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 9 Desember 2020.
Ferdinand Hutahaean: Hak Berpolitik Sah untuk Anak dan Menantu Presiden.
Ini negara demokrasi, jangan ada yang mengait2kan kemenangan Gibran dan Bobby dengan posisi Jokowi sbg Presiden. Ini murni demokrasi dan rakyat yg memilih.https://t.co/GbPW3VbdHU— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) December 9, 2020
Sebelumnya, Ferdinan mengatakan ikutnya anak dan menantu Presiden Jokowi dinilai syah-syah saja, karena demokrasi tidak meengharamkan.
Hal itu ditulis mantan politisi partai Demokrat dalam akun twitter miliknya @FerdinandHaean3 yang diunggah pada 5 Desember 2020.
Baca Juga: Mengejutkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Berduka Atas Meninggalnya Tokoh Ini
Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Daun Katuk Bermanfaat untuk Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan libido
"Demokrasi tidak mengharamkan anak pejabat atau anak mantan pejabat untuk maju berkontestasi dlm Pemilu Legislatif maupun Pilkada", cuit Ferdinand.
Ferdinad juga menegaskan, seseorang yang mempermasalahkan hal itu dinilai menolak hak konstitusional sebagai warga negara.
"Mempermasalahkan itu, sama sj kita anti Demokrasi krn menolak hak konstitusional warga negara yg sah. Soal etika, juga tak ada yang dilanggar..!", tulis Fersinand melanjutkan.
Demokrasi tidak mengharamkan anak pejabat atau anak mantan pejabat untuk maju berkontestasi dlm Pemilu Legislatif maupun Pilkada.
Mempermasalahkan itu, sama sj kita anti Demokrasi krn menolak hak konstitusional warga negara yg sah. Soal etika, juga tak ada yang dilanggar..!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) December 5, 2020
Selanjutnya Ferdinand menjelaskan bahwa negara Indonesia merupakan negara demokrasi, oleh karenanya siapapun berhak memilih dan dipilih.
"Ini negara Demokrasi, siapapun punya hak berpolitik tanpa terkecuali termasuk anak mantu presiden dan wapres, tak ada yang salah", tulisnya.
Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Daun Katuk Bermanfaat untuk Kesehatan, Salah Satunya Meningkatkan libido
Ini negara Demokrasi, siapapun punya hak berpolitik tanpa terkecuali termasuk anak mantu presiden dan wapres, tak ada yang salah.
Gibran di Solo didukung PDIP dan banyak partai.
Bobby di Medan olh PDIP, Gerindra, Golkar dll
Nur Azizah di Tangsel olh Demokrat.
Sah..!!— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) December 5, 2020
"Gibran di Solo didukung PDIP dan banyak partai, Bobby di Medan olh PDIP, Gerindra, Golkar dll, Nur Azizah di Tangsel olh Demokrat, Sah..!!", pungkasnya.**