Rektor Universitas Ibnu Chaldun Sebut Pernyataan Ketum PPP Tidak Lazim, Ini Alasannya

- 22 Desember 2020, 06:40 WIB
Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar.Rektor Universitas Ibnu Chaldun Sebut Pernyataan Ketum PPP Tidak Lazim, Ini Alasannya
Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar.Rektor Universitas Ibnu Chaldun Sebut Pernyataan Ketum PPP Tidak Lazim, Ini Alasannya /Instagram.com/@musni_umar/.*/Instagram.com/@musni_umar

MANTRA SUKABUMI - Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar ikut menanggapi pernyataan Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Soharso Monoarfa.

Menurut Musni, pernyataan Ketum PPP tersebut terkait pengurus PPP tidak boleh menjadi calon legislatif (caleg) 2024 tidak lazim.

Musni menjelaskan justru target menjadi pengurus partai salah satunya adalah agar dapat duduk di DPRD dan DPRI RI.

Baca Juga: Berani Beda, Berikut Ide Hadiah Natal Serba Orange

Baca Juga: Lesti Kejora Menjadi Wanita Tercantik ke 5 di Dunia, Rizky Billar: Wanita Ini Lebih Layak Menang

"Pengurus PPP tidak boleh caleg 2024. Pernyataan Ketum PPP ini tidak lazim karena target jadi pengurus partai utk jadi caleg agar dapat duduk di DPRD & DPR RI" ujar Musni melalui akun Twitter miliknya dikutip mantrasukabumi.com pada Selasa, 22 Desember 2020.

Musni mengatakan yang menjadi masalah adalah mereka akan mendapat apa setelah berjuang memenangkan PPP dalam pemilu 2021

"Jadi kalau mereka hanya disuruh untuk konsentrasi memenangkan PPP dalam pemilu 2024 apa yang mereka peroleh? ini masalahnya," lanjutnya.

"Mereka memperjuangkan orang lain, setelah selesai pemilu mereka tidak jadi apa-apa," tambahnya.

Baca Juga: Jubir Presiden Jokowi Tiba-tiba Sampaikan Berita Duka Mendalam, Ada Apa?

Baca Juga: Elit Demokrat Ingin Lihat Gibran Diperiksa, Ferdinand: Atas Nama Hukum Tidak Boleh Serampangan

Selain itu, menurut Musni Umar hal tersebut tidak mudah untuk dijalankan. Sebab orang tidak mau begitu saja berjuang memenangkan yang lain sementara ia pengurus tidak menjadi apa-apa

"Apakah ini bisa dijalankan? Saya kira memang tidak mudah, saya kira orang tidak mau bekerja sia-sia untuk memenangkan orang lain, sementara ia pengurus tidak jadi apa-apa setelah selesai pemilu," pungkasnya.**

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah