MANTRA SUKABUMI - Pengusaha sekaligus Politisi Partai Gerindra Sandiaga Salahudin Uno menyusul Prabowo Subianto bergabung di Kabinet Indonesia Maju.
Diawali oleh Prabowo Subianto saingannya di Pilpres 2019, Jokowi rangkul lawan politiknya setelah Pelaksanaan Pilpres tahun 2019 lalu.
Kali ini Jokowi pun merangkul Sandiaga Salahudin Uno sebagai Menteri Kemenparekraf menggantikan Wishnutama.
Baca Juga: ShopeePay Hadirkan Super Online Deals untuk Sambut Momen Akhir Tahun di Era New Normal Jadi Bermakna
Baca Juga: Tegas, Berikut Pernyataan Gus Yaqut Tentang Agama: Semua Berhak Memiliki Negara Ini
Hal tersebut mendapatkan sorotan dari Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC) Musni Umar, Ia menyebut sewaktu Prabowo diberi amanah menjadi Menhan RI dirinya mendukung.
"Sewaktu Pak Prabowo diberi amanah jadi Menhan RI saya dukung", cuit Musni Umar seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @musniumar pada Rabu, 23 Desember 2020.
Sewaktu Pak Prabowo diberi amanah jadi Menhan RI saya dukung. Saya juga dukung Pak Sandi jadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Kalau ingat saat Pilpres wajar banyak emak2 marah. Sulit dilupakan, tapi sebaiknya kita beri maaf. https://t.co/7kWWE4jBSF— Musni Umar (@musniumar) December 22, 2020
Kini sikap yang sama Musni Umar berikan untuk Sandiaga Salahudin Uno atau yang kerap disapa Sandi menjadi Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Hal itu diungkapkan Musni Umar melalui akun twitter miliknya pada 22 Desember 2020.
"Saya juga dukung Pak Sandi jadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI", tulis Musni Umar.
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta 23 Desember 2020, Al Berhasil Bawa Akta Lahir Nindy ke Panti Asuhan
Baca Juga: Dari Santri Menjadi Menteri, Berikut Profil Singkat Gus Yaqut Sang Menteri Agama
Sebelumnya, Staf ahli kominfo Prof. Henry Subiakto menilai bahwa yang dilakukan Presiden Jokowi merangkul lawan politiknya merupakan wujud rekonsiliasi yang benar untuk kemajuan Indonesia.
"Untuk kemajuan Indonesia, merangkul pasangan yg pernah bersaing itu adalah wujud rekonsiliasi yg benar", cuit Henry seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @henrysubiakto pada Rabu, 23 Desember 2020.
Untuk kemajuan Indonesia, merangkul pasangan yg pernah bersaing itu adalah wujud rekonsiliasi yg benar. Sekaligus pembelajaran bhw bersaing dlm pemilu tdk berarti bermusuhan. Bisa bersatu demi kebaikan negeri.— Henry Subiakto (@henrysubiakto) December 22, 2020
Prof. Henry mengatakan bahwa hal itu juga bisa sebagai pembelajaran bahwa persaingan tidak mesti menjadi permusuhan.
"Sekaligus pembelajaran bhw bersaing dlm pemilu tdk berarti bermusuhan. Bisa bersatu demi kebaikan negeri", cuit henry.***