MANTRA SUKABUMI - Usulan revisi UU ITE menuai banyak komentar diantara para tokoh politisi maupun tokoh maayarakat, baik yang pro maupun yang kontra.
Belum lagi baru-baru ini Presiden Jokowi juga memandang penting untuk merevisi UU ITE tersebut, sekiranya disalahgunakan dalam penerapannya.
Berkenaan dengan UU ITE tersebut, Ferdinand Hutahaean juga ikut berpendapat, dirinya mengatakan padahal tanpa UU ITE pun, mestinya bangsa ini akan jauh dari hoax dan fitnah.
Baca Juga: Kamu Senang Shopping? Coba Cari Tahu Tipe yang Manakah Kamu
Asal, kita kembali kepada adab ibu pertiwi yang luhur dan kembali pada nilai-nilai adab dalam agama.
"Padahal tanpa UU ITE pun, mestinya bangsa ini akan jauh dr hoax dan fitnah andai kita kembali ke adab ibu pertiwi yg luhur. Kembali pada nilai2 adab dlm agama," cuit Ferdinand seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 17 Februari 2021.
Padahal tanpa UU ITE pun, mestinya bangsa ini akan jauh dr hoax dan fitnah andai kita kembali ke adab ibu pertiwi yg luhur. Kembali pada nilai2 adab dlm agama.
Masalahnya bkn UU ITE nya, tapi hati dan pikiran manusianya.— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 17, 2021
Ferdinand juga mengatakan bahwa yang menjadi masalah itu bukan UU ITE nya, namun hati dan pikiran manusianya.
"Masalahnya bkn UU ITE nya, tapi hati dan pikiran manusianya," katanya.
Baca Juga: Menangis Ketika Disinggung Soal Ayahnya, Ferdinand: Ayah Saya Masih Hidup
Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah meminta Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk melakukan revisi terhadap UU ITE.
Permintaan dan pandangan Presiden Jokowi tersebut mendapat tanggapan dari banyak tokoh dan politisi, salah satunya Muannas Alaidid.
Ketua Cyber Indonesia, Muannas Alaidid menanggapi dengan serius pernyataan Presiden Jokowi tersebut.
Muannas Alaidid merasa khawatir atas usulan Presiden Jokowi itu, oleh karenanya ia meminta agar hati-hati terkait revisi UU ITE tersebut.
Pasalnya, Muannas Alaidid mengungkapkan, beberapa tahun lalu energi bangsa ini habis karena terjadi demo berjilid-jilid, itu juga karena UU ITE.
Hal ini disampaikan langsung oleh Muannas Alaidid melalui akun Twitter milik pribadinya @muannas_alaidid pada Rabu 17 Februari 2021.
"Energi bangsa ini pernah habis terjadi demo berjilid-jilid seperti tak berkesudahan semua berawal dari konten pidato unggahan berbau sara di Pilgub DKI lalu," tulis Muannas, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @muannas_alaidid pada Rabu 17 Februari 2021.
Energi bangsa ini pernah habis terjadi demo berjilid-jilid seperti tak berkesudahan semua berawal dari konten pidato unggahan berbau sara di pilgub dki lalu, saran sy hati-hati pak @jokowi soal revisi ini & coba kembali pikirkan dg matang apalagi niatan unt menghapus pasalnya. https://t.co/eFpTendErs— Muannas Alaidid, SH, CTL (@muannas_alaidid) February 16, 2021
Karena sebab itu, Muannas Alaidid menyarankan kepada presiden Jokowi agar hati-hati terkait revisi UU ITE tersebut.
Ia juga meminta Presiden untuk mempertimbangkan kembali, terlebih jika ada niatan untuk menghapus pasalnya.
"Saran saya hati-hati pak @jokowi soal revisi ini dan coba kembali pikirkan dengan matang apalagi niatan untuk menghapus pasalnya," pungkasnya.
Baca Juga: Gawat, Andin dan Al Beberkan Semua Mama Rosa Terkena Serangan Panik, Sinopsis Ikatan Cinta Hari ini
Sebelumnya, pernyataan Presiden Jokowi terkait revisi UU ITE disampaikan melalui akun Twitter miliknya @jokowi pada Selasa 16 Februari 2021.
"Belakangan ini sejumlah warga saling melapor ke polisi dengan UU ITE sebagai salah satu rujukan hukumnya," tulis Jokowi.
Oleh demikian, Jokowi memerintahkan kepada Kapolri agar selektif dalam menyikapi dan menerima laporan seperti itu.
"Saya memerintahkan Kapolri lebih selektif dalam menyikapi dan menerima pelaporan seperti itu. Pasal-pasal yang multitafsir harus diterjemahkan secara hati-hati," sambungannya.***