MANTRA SUKABUMI - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kemarin beliau di Yogyakarta melakukan serbuan bersama Prajurit TNI.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Prajurit TNI di Skadin 102 Lanud Adi Sucipto Yogyakarta yang melakukan serbuan dengan melibatkan 1286 prajurit TNI.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memimpin bersama 1286 prajurit TNI dari 572 TNI AD, 142 TNI AL, 572 TNI AU) di wilayah Yogyakarta melakukan serbuan vaksinasi dan melibatkan 97 vaksinator TNI.
Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT
Kegiatan ini dilaksanakan setelah sukses dilakukan di Malang, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto melanjutkan dan memimpin serbuan vaksinasi bagi prajurit TNI di Skadik 102, Lanud Adi Sucipto Yogyakarta, pada Sabtu 13 Maret 2021.
Dikutip mantrasujabumi.com dari PMJNews pada Minggu, 14 Maret 2021, bahwa serbuan vaksinasi ini diikuti oleh 1.286 Prajurit TNI (572 TNI AD, 142 TNI AL, 572 TNI AU) di wilayah Yogyakarta dan melibatkan 97 vaksinator TNI.
Dalam hal ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, tentunya setelah para prajurit mendapatkan vaksin, pastinya para prajurit TNI ini akan lebih optimal dalam melaksanakan tugasnya di tengah masyarakat.
Baca Juga: Masih Jomblo, Wanita Muda Terkaya di Dunia Miliki 18.3 Triliun
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Episode Hari ini, Gawat, Bu Karina Ancam Elsa
Khususnya para prajurit dalam membantu tracing kontak erat, serta penegakkan disiplin protokol kesehatan, maupun program vaksinasi nasional.
"Dengan keberhasilan program vaksinasi tersebut, diharapkan akan membantu program pemulihan ekonomi nasional," ungkap Panglima TNI.
Dalam hal ini Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menekankan agar para Prajurit yang telah divaksin tetap disiplin dalam melaksanakan disiplin protokol kesehatan.
Baca Juga: Cara Cepat dan Aman Turunkan Berat Badan dengan Bakar Lemak
Sebab tidak hanya sampai vaksinasi untuk melakukan pencegahan sebab masih ada senjata menjaga protokol kesehatan, karena itulah senjata utama dan langkah paling efektif untuk menekan laju penularan Covid-19 di Indonesia.***