Jokowi Targetkan Ekonomi Kuartal Tembus 7 Persen, Yan Harahap: Mimpi Jangan Ketinggian Dulu Lah, Ntar Nyungsep

- 15 April 2021, 13:33 WIB
Elit Demokrat, Yan Harahap menanggapi soal warga Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menolak bantuan dari Mensos Risma.*
Elit Demokrat, Yan Harahap menanggapi soal warga Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menolak bantuan dari Mensos Risma.* /Instagram/@yanharahap

MANTRA SUKABUMI - Politikus Partai Demokrat Yan Harahap menanggapi terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait penumbuhan ekonomi.

Dalam hal ini, Presiden Jokowi menargetkan ekonomi kuartal II di tahun 2021 akan tembus 7 Persen.

Yan Harahap mengatakan bahwasanya mimpi jangan terlalu tinggi kepada presiden Jokowi menargetkan ekonomi tembus 7 Persen.

 Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Sering Kentut Jadi Tanda Tubuh Miliki Penyakit Serius ini

Sebelumnya Yan Harahap mengatakan bahwa ekonomi sejak normal saja untuk tembus 5 persen itu sangatlah susah apalagi 7 Persen.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Yan Harahap melalui akun Twitter milik pribadinya @YanHarahap pada Kamis 15 April 2021.

Baca Juga: Atas Nama Cinta Bima Arya Salahkan Habib Rizieq, Gus Umar: Menteri Positif Covid-19, Apa Anda Mau Bersuara

"Dalam kondisi normal saja, ekonomi untuk mencapai 5% sulit, apalagi 7%," tulis Yan Harahap, seperti dikutip mantrasukabumi.com dalam cuitan akun Twitter @YanHarahap pada Kamis 15 April 2021.

Maka dari itu, Yan Harahap mengatakan bahwasanya Presiden Jokowi sedang bermimpi dalam menyebutkan ekonomi akan tembus 7 Persen.

 Baca Juga: Waspada, Tak Hanya Picu Penyakit Batu Ginjal, Sering Konsumsi Kunyit Ternyata Dapat Timbulkan 12 Bahaya ini

"Ngimpi jangan ketinggian dulu lah, ntar nyungsep, keluar lagi anggaran untuk buzzerp buat ‘poles’," sambungnya.

Seperti kita ketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa kuartal II menjadi periode penentu bagi pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2021 ini.

Tinggi rendahnya pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun, menurutnya, ditentukan dari capaian di kuartal II kelak.***

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah