Mudik Dilarang tapi Wisata Boleh, Santri juga Boleh Pulang, Gus Nadir: Kebijakan Gak Konsisten

- 24 April 2021, 07:03 WIB
Dosen Fakultas Hukum Universitas Monash Australia, Nadirsyah Hosen (Gus Nadir)
Dosen Fakultas Hukum Universitas Monash Australia, Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) /nadirhosen.net.

MANTRA SUKABUMI - Pengurus PCI NU Australia, Gus Nadirsyah Hossen menanggapi soal dilarangnya mudik.

Gus Nadirsyah Hossen atau yang sering disapa Gus Nadir mengatakan bahwa ada ketidak konsistenan pemerintah soal larangan mudik.

Pasalnya, saat pemerintah melarang mudik, disisi lain pemerintah juga memperbolehkan wisata dan meminta kebolehan mudik untuk santri.

Baca Juga: Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Bantu Tuntaskan Krisis Air Bersih di NTT

Baca Juga: Ngamuk Saat Live, Paul Zhang Sebut Tak Takut dengan Orang Islam, Gus Umar: Ayo Lu Balik Sini, Bacot Doang

"Mudik dilarang, tapi ke tempat wisata, boleh. Santri juga boleh pulang," cuit Gus Nadir seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @na_dirs pada Sabtu, 24 April 2021.

Mudik Dilarang tapi Wisata Boleh, Santri juga Boleh Pulang, Gus Nadir: Kebijakan Gak Konsisten
Mudik Dilarang tapi Wisata Boleh, Santri juga Boleh Pulang, Gus Nadir: Kebijakan Gak Konsisten @na_dirs

Menurut Gus Nadir kebijakan yang tidak konsisten tersebut akan sulit dijelaskan pada masyarakat.

"Kebijakan gak konsisten begini yang bikin susah jelasin ke masyarakat," tulisnya.

Lebih lanjut, Gus Nadir pun mempertanyakan bahwa sebenarnya yang dilarang itu apanya? Kerumunan, penularan atau apanya.

"Jadi sebenarnya yg dilarang itu apanya? Kerumunannya? Risiko penularannya? Atau apanya?," ujarnya.

Baca Juga: Ada Apa, Tiba-tiba Ustadz Abdul Somad Minta Dibacakan Al-fatihah: Doakan Saudara Kita dan Keluarganya

"Kami setuju mudik dilarang. Tapi konsisten!," tandasnya.

Sebelumnya, diketahui Wapres RI Ma'ruf Amin meminta Pemerintah Daerah agar memperbolehkan santri untuk melakukan mudik pada lebaran tahun ini.

Hal itu pun langsung menuai komentar dari para tokoh, salah satunya dari politisi partai Demokrat, Yan Harahap.

"Yuk, ramai-ramai jadi santri," ucap YAH, sebagaimana dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter @YanHarahap, pada Sabtu, 24 April 2021.

Tangkapan layar
Tangkapan layar ???????????? ℍ???????????????????????? (???? ???? ????) @YanHarahap

Keinginan Ma'ruf Amin tersebut disampaikan langsung oleh Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi.

Baca Juga: Moeldoko dan Jhoni Allen Marbun Bohong Lagi, Pengacara Demokrat Mehbob: Memalukan

Masduki menyampaikan bahwa Wapres meminta agar Pemerintah Daerah memberikan dispensasi untuk mudik santri pada lebaran tahun ini.

Sementara itu, Pemerintah sendiri telah menerapkan larangan mudik Idul Fitri pada 6-17 Mei 2021.

Keputusan tersebut diambil Pemerintah merujuk pengalaman lonjakan kasus Covid-19 di setiap libur panjang.

Pemerintah telah menerbitkan surat edaran terkait larangan mudik Idul Fitri 2021, berikut peraturan terbaru yang diberlakukan mulai tanggal 22 April 2021.

Larangan mudik itu tertuang dalam Addendum Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Nomor 13 tahun 2021.

Yang berisi tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriyah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah.

Baca Juga: dr Eva Sindir Atta Halilintar: Katanya Paling Steril Ampe Hadir Paduka, Bisa Covid juga

Surat Edaran ini adalah mengatur pengetatan persyaratan Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) selama H-14.

Peniadaan mudik (22 April - 5 Mei 2021) dan H+7 peniadaan mudik (18 Mei - 24 Mei 2021). Addendum tersebut telah ditandatangani Doni Monardo per tanggal 21 April 2021.

Sedangkan, selama masa peniadaan mudik 6 - 17 Mei 2021 tetap berlaku Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021.

SE tersebut berisi tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.***

 

Editor: Robi Maulana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah