Komentari Soal Haji, Wakil Ketua MPR Ini Diserang Hingga Disebut Tidak Tahu Malu dan Diminta Mundur

- 13 Juni 2021, 10:31 WIB
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid, menilai pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas sembako dan jasa pendidikan membebani rakyat dan bertentangan dengan Pancasila.
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Hidayat Nur Wahid, menilai pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas sembako dan jasa pendidikan membebani rakyat dan bertentangan dengan Pancasila. /Foto: Seputar Tangsel/Sugih Hartanto/

MANTRA SUKABUMI - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid menjadi sasaran kemarahan beberapa tokoh setelah komentarnya terkait haji tahun ini.

Hidayat Nur Wahid disebut tidak tahu malu hingga diminta untuk mengundurkan diri dari jabatan Wakil Ketua MPR karena pernyataannya dianggap membuat kegaduhan.

Beberapa tokoh yang menyerang dan berikan sindiran kepada Hidayat Nur Wahid diantaranya mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Muhammad Guntur Romli.

Baca Juga: Arab Saudi Umumkan Haji, Tokoh NU Ini Sentil Najwa Shihab, Akhmad Sahal: Komentarnya Gimana Ya

Baca Juga: Presiden Perintahkan Sikat Premanisme, Natalius Pigai: Kasihan Jokowi Banting Tulang Sendiri Selama 6 Tahun

Dilansir dari akun Twitter keduanya, mereka menyebut Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid membuat kegaduhan sehingga harus ditindak sebab membuat hoax yang jahat.

Bahkan tidak hanya itu, Hidayat Nur Wahid juga diminta mundur dari MPR sebab telah membuat malu lembaga tersebut. Hidayat Nur Wahid dituntut untuk meminta maaf atas pernyataannya.

Berikut pernyataan Ferdinand Hutahaean dan Mohammad Guntur Romli terkait Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

"Sebelum ini Hidayat Nur Wahid PKS bikin hoax ada kuota 45 ribu untuk jemaah haji di luar Saudi. Bagaimana ini, cukup dia ngaku malu, ngaku salah atau harus diperiksa," tulis Guntur Romli.

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah