Hehehe (wartawan tertawa)
Sebetulnya alami saja. Karena mungkin saya tokoh, jadi diperhatikan.
Ini (menunjuk sebuah gelang di tangan wartawan lain di samping Gus Baha) juga punya khas banyak, tapi tidak diperhatikan. Manusia kan begitu, perilaku manusia ya alami semua.
Sebagai informasi, Ahmad Bahauddin Nur Salim atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Baha menjadi salah satu tokoh Nahdlatul Ulama yang ceramahnya selalu dinanti-nanti, khususnya oleh kaum milenial.
Murid didikan almarhum KH Maemun Zubair atau Mbah Moen ini selalu menyampaikan kajian secara santun dengan penjelasan tafsir-tafsir yang mudah dipahami.
Gus Baha yang lahir pada 15 Maret 1970 ini merupakan putra dari pasangan ulama ahli Alquran, yakni KH Nursalim al-Hafizh dan Hj Yuchanidz Nursalim.
Baca Juga: Berkah Hidup, Gus Baha: di Indonesia Banyak Maling tapi Anaknya Sholeh
Dari garis keturunan sang ibu, beliau merupakan bagian dari keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau Mbah Sambu.
Gus Baha dikenal sebagai ulama dengan ceramah yang lugas dan berpenampilan sederhana.
Kesederhanaan beliau bukanlah sebuah kebetulan, namun merupakan hasil didikan ayahnya dari kecil. Tausiyah-tausiyahnya yang mengena di hati membuat banyak banyak orang kagum dan takzhim padanya.