Dicari Sejak 1995 dan Bahkan Disebut Mitos, Babirusa Ditemukan Kamera Jebak BKSDA Maluku

- 16 Juli 2021, 19:40 WIB
Dicari Sejak 1995 dan Bahkan Disebut Mitos, Babirusa Ditemukan Kamera Jebak BKSDA Maluku./*
Dicari Sejak 1995 dan Bahkan Disebut Mitos, Babirusa Ditemukan Kamera Jebak BKSDA Maluku./* /Tangkapan Layar youTube.com/ Kaltblut Video

MANTRA SUKABUMI - Balai Konservası Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku telah temukan babirusa yang dicari sejak 1995.

Kamera jebak milik BKSDA Maluku berhasil menangkap babirusa yang sempat disebut mitos itu.

Gambar-gambar aktivitas babirusa dari hasil tangkap gambar kamera jebak BKSDA Maluku dibagikan pada akun Instagram Kementerian LHK.

Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes

Sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari akun Instagram @kementerianlhk, pada Jumat, 16 Juli 2021, kamera jebak BKSDA Maluku temukan Babirusa yang dicati sejak 1995.

Unggahan kementerianlhk./*
Unggahan kementerianlhk./* Tangkapan Latar Instggram.com/ @kementerianlhk

"Kamera jebak milık Balai Konservası Sumber Daya Alam (BKSDA) berhasil menangkap babirusa maluku (Babyrousa babyrussa) di kawasan Suaka Alam Masbait, pulau Buru, Maluku," ucap akun tersebut.

Temuan Ini merupakan bukti pertama penemuan atas survei intensif yang dilakukan sejak tahun 1995.

Sejak survei intensif yang dilakukan pada tahun 1995 belum pernah ditemukan babirusa secara langsung kecuali jejaknya.

Pada tahun 1997 ditemukan tengkorak babi rusa dari seorang pemburu di sekitar Gunung Kapalatmada, Pulau Buru.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Presiden Jokowi Suka Makan Kelelawar hingga Babi Panggang

"Sehingga terkonfirmasi bahwa Pulau Buru sebagai salah satu habitat babirusa," jelas akun tersebut.

Balai KSDA Maluku tahun 2011 sampai 2013 telah melaksanakan survei intensif di kawasan konservasi tetapi belum mendapatkan bukti perjumpaan secara langsung sehingga menjadikan keberadaan babirusa di Pulau Buru masih dianggap sebagai mitos.

"Temuan tengkorak dan tulang belulang babirusa di kawasan Suaka Alam Masbait pada November 2019 menjadi awal upaya pencarian bukti langsung keberadaan babirusa," terangnya.

Upaya tersebut mendapat dukungan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Ditjen KSDAE melalui Project EPASS (Enhancing the Protected Area System in Sulawesi for Biodiversity Conservation) Tahun 2020, dengan dihibahkannya peralatan survei berupa 20 buah kamera jebak dan 1 buah GPS kepada Balai KSDA Maluku.

Tahun 2021 ini, upaya yang dilakukan BKSDA Maluku akhirnya membuahkan hasil. Dari 10 kamera jebak hanya satu kamera yang tidak merekam keberadaan babirusa.

Baca Juga: Jubir Jokowi Yakinkan Bipang yang Dimaksud Jokowi Bukan Babi Panggang, Susi Pudjiastuti: Saya Mohon Maaf

Kamera jebak ini dipasang sejak April s.d Juni 2021 pada 7 (tujuh) lokasi yang merupakan area lintasan satwa yaitu pada areal berkubang/ bermain satwa, saltlicks (tempat menggaram) ataupun mencari pakan.

Kepala Balai KSDA Maluku, Danny H Pattipeilohy, menyatakan akan meningkatan pengamanan penyadartahuan masyarakat serta survei pakan/habitat.

"Selain itu rencananya akan dilaksanakan juga survei monitoring dengan pasang kamera trap di habitat babirusa lainnya seperti di Pulau Mangole dan Pulau Taliabu", pungkasnya.***

 

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah