Network
MANTRA SUKABUMI - Pada kesempatan konferensi pers Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi sekaligus sebagai komandan pelaksanaan PPKM Darurat, mengakui bahwa pelaksanaannya belum begitu optimal dan masih banyak kekurangan disana-sini.
Atas dasar ini, Menko Luhut Binsar Pandjaitan meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas kesalahan dan belum optimalnya penanganan Covid-19 terutama dalam hal pemberlakuan PPKM Darurat.
Menanggapi hal ini, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Nadir mengapresiasi permintaan maaf Luhut Binsar Pandjaitan terkait PPKM Darurat.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
"Apresiasi untuk bapak LBP yang berani meminta maaf," cuit Gus Nadir dikutip mantrasukabumi.com, dari akun twiternya Minggu, 18 Juli 2021.
Gus Nadir menyatakan sejak pandemi Covid-19 merebak di Indonesia jarang atau bahkan tidak pernah ada Menteri yang meminta maaf kepada publik.
"Rasanya jarang atau tidak pernah Menteri meminta maaf sejak awal pandemi ini," lanjutnya.
Tokoh Muda NU ini juga menilai sikap tersebut dapat menarik simpati dari rakyat.
"Gak usah lagi denial atau malah arogan gaya menantang. Komunikasi yg baik, transparan dan rendah hati akan mendulang simpati rakyat. Bravo, LBP," pungkasnya.
Seperti yang diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan selaku Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat meminta maaf kepada rakyat Indonesia.
Baca Juga: Harmoko Meninggal Dunia pada Minggu Malam, Gus Nadir Beberkan Prestasi Mantan Menteri Penerangan ini
Kendati sudah berjalan selama 2 pekan, PPKM Darurat dinilai kurang efektif mengingat belum adanya tanda-tanda tren penurunan kasus Covid-19 sejak diterapkan.
Oleh karena itu, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa PPKM Darurat belum optimal dalam menekan angkat penularan Covid-19.
"Sebagai Koordinator PPKM Jawa dan Bali, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh Rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa dan Bali ini masih belum optimal," katanya dalam siaran pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 17 Juli 2021.***
