Ari mengatakan warung itu sangat membantu warga yang memang sedang kesulitan meskipun hanya sehari sekali.
Baca Juga: Lama Tak Pernah Muncul di Publik, Paramitha Rusady Tetap Cantik Meski Kini Berusia 55 Tahun
Diketahui, nasi goreng PPKM dengan harga seribu rupiah tersebut merupakan hasil kolaborasi beberapa organisasi cendekiawan yang bekerja sama dengan warung Bakmi Pak Met.
Menurut pengelola Bakmi Pak Met, Bambang Setiadji jika harga nasi goreng tersebut biasanya dijual seharga Rp20 ribu.
Namun kini pihaknya menjual nasi goreng PPKM itu ke organisasi tersebut seharga Rp5 ribu, dari organisasi itu kemudian dijual ke warga dengan hara seribu rupiah per bungkus.
Bambang Setiadji juga menambahkan jika pihaknya dalam sehari menyiapkan 240 hingga 250 bungkus nasi goreng PPKM.
Bambang juga menuturkan jika nasi goreng tersebut setiap hari selalu habis. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan warga mestinya setiap hari sekitar 350 bungkus.
Namun karena pihaknya dan organisasi ingin ini terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan, maka jumlahnya dibatasi hanya 250 bungkus.
"Banyak orang2 biasa tanpa jabatan /pangkat /malah masyarakat yg berlebihan membantu.. mana nih anggota DPR atau pemerintahan ..jgn bilang PPKM mulu aja," tulis @ahmad_ar_rezkhie.