Ustadz Hilmi Firdaus Dukung PRMN Ganti Istilah Koruptor Jadi Maling Uang Rakyat: Agar Jera

- 30 Agustus 2021, 14:29 WIB
Ustadz Hilmi Firdaus Dukung PRMN Ganti Istilah Koruptor jadi Maling Uang Rakyat: Agar Jera
Ustadz Hilmi Firdaus Dukung PRMN Ganti Istilah Koruptor jadi Maling Uang Rakyat: Agar Jera /Instagram @hilmi28

MANTRA SUKABUMI - Ustadz Hilmi Firdaus mendukung Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) mengganti istilah Koruptor.

Menurut Ustadz Hilmi Firdaus penggantian istilah koruptor menjadi penyitas korupsi akan membuat korupsi makin marak.

Oleh karenanya Ustadz Hilmi Firdaus sangat mendukung langkah PRMN mengganti istilah koruptor menjadi maling atau rampok uang rakyat.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

Hal tersebut dinilai Ustadz Hilmi Firdaus akan menjadi efek jera dan menjadi sanksi sosial di Masyarakat.

"Nah, saya dukung ini," ujar Ustadz Hilmi Firdaus seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun twitter pribadinya pada Senin, 30 Agustus 2021.

"Penggantian istilah koruptor oleh KPK menjadi penyintas korupsi malah akan membuat korupsi makin marak," ujarnya.

"Harus ada sanksi sosial dari masyarakat dengan sebutan yang lebih menohok seperti maling, rampok, garong uang rakyat agar menjadi efek jera," tuturnya.

"Jangan memperhalus sesuatu yang kotor," tegasnya.

Tak hanya Ustadz Hilmi Firdaus, netizen pun sangat mendukung langkah PRMN menganti istilah koruptor.

Ustadz Hilmi Firdaus Dukung PRMN Ganti Istilah Koruptor jadi Maling Uang Rakyat: Agar Jera
Ustadz Hilmi Firdaus Dukung PRMN Ganti Istilah Koruptor jadi Maling Uang Rakyat: Agar Jera Hilmi Firdausi

Sebelumnya, Ulama kharismatik Prof Quraish Shihab mengaku jika dirinya tidak suka dengan istilah koruptor.

Hal itu terungkap saat dirinya berbincang dengan sang anak Najwa Shihab pada tahun 2018 silam yang kembali diunggah Najwa di akun Instagram pribadinya pada Jumat, 27 Agustus 2021.

Menurut Quraish Shihab, kata koruptor terlalu halus, seharusnya adalah pencuri dan mereka harus dipermalukan.

"Abi gak suka kata korupsi kenapa? tanya Najwa Shihab pada Abinya itu yang dijawab terlalu halus.

"Koruptor terlalu halus, apa yang pas? Lanjut Najwa Shihab.

Baca Juga: Gegara Posting Cuplikan 'Tangkap Joseph Paul Zhang', FB Blokir Akun Ustadz Hilmi, dr Eva: Nah Sama Kita

Quraish Shihab lantas menjawab dengan tegas jika kata yang pas adalah pencuri bukan koruptor.

"Kita juga menggunakan kata pencuri, itu tidak ada bedanya dengan pencuri," kata Quraish Shihab.

Ulama ahli tafsir itu lantas membandingkan dengan orang miskin yang disebut pencuri, sementara pejabat disebut koruptor.

"Kenapa orang miskin yang mengambil bukan haknya dinamai pencuri, kenapa kalau pejabat atau pegawai kita namai koruptor? Dia itu pencuri," tegasnya.

Ayah Najwa Shihab itu lantas menuturkan langkah pertama yang harus dilakukan pada mereka adalah mempermalukan.

"Jadi intinya bahwa koruptor itu harus dipermalukan, itu satu. Karena mereka tidak punya malu," lanjut Quraish.

Karena itulah menurut Quraish Shihab, para koruptor tersebut harus lebih dari dipermalukan.

Baca Juga: Hilmi Firdausi: Apa Jadinya Ketua BPIP Ucapkan Selamat HUT Pada Partai Komunis

"Buktinya kita lihat yang tertuduh atau tersangka itu kan masih ketawa-ketawa, tidak cukup itu pakaian orange yang dipakainya," beber Quraish Shihab.

Pengarang Tafsir Al Misbah itu menegaskan, selain harus dupermalukan, para koruptor tersebut juga harus di sadarkan.

"Bahwa apa yang dilakukannya itu, berdampak terhadap anak cucunya," pungkas Quraish Shihab.***

Editor: Robi Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah