Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menegaskan untuk menghidupkan Pancasila di Indonesia ini setidaknya harus dilakukan beberapa hal.
"Peletakan dasar ketuhanan dalam hak kemanusiaan, kebersamaan, demokrasi, keadilan hukum dan ekonomi adalah jalan hidup negara Pancasila," tegasnya.
Dedi Mulyadi menambahkan jika hal tersebut tidak bisa dilakukan, maka Pancasila hanya jadi jargon yang tidak memiliki kesaktian.
"Kalau hal ini kita tinggalkan, maka Pancasila hanya menjadi jargon yang hilang kesaktiannya," katanya.
Sebagai informasi, Dedi Mulyadi merupakan anak seorang mantan tentara yang pensiun dini.
Menurut Dedi Mulyadi, sang ayah pensiun dini karena sakit akibat diracun oleh mata-mata Belanda.
"Kebahagiaan yang saya miliki saat peringatan hari kemerdekaan adalah saya masih memiliki seorang ayah. Termasuk, dalam Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke 76 ini," ujar Dedi Mulyadi pada Agustus lalu.
Baca Juga: Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2021, Dedi Mulyadi: Momentum untuk Memandang Masa Depan
Dedi pun lantas menceritakan pangkat terakhir sang ayah sebelum akhirnya pensiun adalah Prajurit Kepala atau Praka.