Dedi Mulyadi Tanggapi Soal Penambangan Ilegal: Warga Hanya Bisa Melihat Tanpa Daya

- 4 Oktober 2021, 21:02 WIB
Dedi Mulyadi Tanggapi Soal Penambangan Ilegal
Dedi Mulyadi Tanggapi Soal Penambangan Ilegal /

MANTRA SUKABUMI - Dedi Mulyadi merupakan salah satu Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR RI memberikan tanggapan soal penambangan ilegal.

Dedi Mulyadi sangat terkenal mengenai kepekaannya terhadap lingkungan sosial.

Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa penambangan ilegal nantinya akan terasa, bahkan disebutnya penambangan ilegal yang nantinya ditakutkan menumbuhkan premanisme lokal nantinya.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

"Penambangan ilegal sangat masif terjadi di berbagai tempat," tulis Dedi Mulyadi, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari instagram @dedimulyadi71 pada Senin, 4 Oktober 2021.

Dedi Mulyadi menyebut masyarakat hanya bisa menyaksikan kerusakan alam.

"Warga seringkali tidak berdaya dan hanya bisa melihat tanpa daya," ujar Dedi.

Kemudian, Dedi Mulyadi menjelaskan beberapa dampak dari penambangan ilegal tersebut, salah satunya cuaca yang semakin panas.

"Lingkungan mengalami perubahan, cuaca menjadi panas, mata air menjadi hilang dan terjadi ancaman longsor," jelas Dedi Mulyadi.

Menurut mantan Bupati Purwakarta dua periode itu, karena penambangan ilegal itu infrastruktur menjadi rusak.

"Infrastruktur pun mengalami kerusakan dan pajak tidak bisa ditarik," tambah Dedi Mulyadi.

"Setelah lingkungan rusak, penambang hilang tanpa jaminan reklamasi," sambungnya.

Baca Juga: Gus Baha Ungkap Mbah Moen Sholat Subuh Saat Sudah Terang dan Malah Ngobrol, Ternyata Ini Alasannya

Tak hanya itu, premanisme lokal juga tumbuh subur karena adanya penambangan ilegal tersebut.

"Premanisme lokal tumbuh subur menjadi bagian entitas penikmat manfaat tambang liar, seolah menjadi penjamin keamanan," bebernya.

"Dasar itulah yang membuat hati saya tergerak untuk menyadarkan semua pihak. Selamat pagi, alam terjaga untuk masa depan anak cucu kita," pungkas Dedi Mulyadi.***

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah