Menyikapi Makna Lagu ‘Gugur Bunga’ Karya Ismail Marzuki, Penghormatan Jasa Para Pahlawan

- 10 November 2021, 10:50 WIB
Menyikapi Makna Lagu ‘Gugur Bunga’ Karya Ismail Marzuki, Penghormatan Jasa Para Pahlawan yang Gugur./*
Menyikapi Makna Lagu ‘Gugur Bunga’ Karya Ismail Marzuki, Penghormatan Jasa Para Pahlawan yang Gugur./* /ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

MANTRA SUKABUMI - Gugur Bunga merupakan lagu wajib nasional yang diciptakan oleh seorang komponis besar Indonesia, Ismail Marzuki yang selalu dinyanyikan bertepatan pada peringatan 10 November.

Ismail Marzuki menulis lagu tersebut dalam rangka mengenang perjuangan rakyat Indonesia yang gugur selama masa Revolusi Nasional Indonesia.

Lirik lagu dengan judul asli Gugur Bunga Di Taman Bakti sendiri menceritakan tentang kematian seorang prajurit dan perasaan penyanyi akan jasa-jasa pahlawan mereka.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Revolusi Nasional Indonesia sendiri terjadi pada 17 Agustus 1945 hingga 27 Desember 1949, Dimana Republik Indonesia yang baru merdeka terlibat pertentangan diplomasi dan konflik bersenjata dengan Kerajaan Belanda yang dibantu sekutu Inggris hingga mengakibatkan terjadinya peristiwa 10 November.

Sebenarnya, gerakan revolusi tersebut sudah dimulai sejak tahun 1908 yang kini kita peringati sebagai hari Kebangkitan Nasional.

Kini lagu Gugur Bunga kerap dinyanyikan sebagai lagu perjuangan atau lagu pemakaman para pahlawan atau tokoh nasional yang banyak berjasa bagi bangsa dan negara Indonesia. Salah satunya saat pemakaman mantan presiden Republik Indonesia ketiga, Bacharuddin Jusuf Habibie pada 11 September 2019.

Liriknya yang dalam serta melodi yang khidmat membuat siapa saja yang mendengarkan pasti terenyuh hatinya bahkan sampai menitikkan air mata.

Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber, berikut makna yang terkandung dalam lirik Gugur Bunga.

Betapa hatiku takkan pilu
Telah gugur pahlawanku
Betapa hatiku takkan sedih
Hamba ditinggal sendiri

Baca Juga: Profil dan Biodata 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur pada Peristiwa G30S PKI 30 September

Pada bait pertama menggambarkan tentang perasaan kesedihan yang mendalam karena gugurnya para pahlawan pada saat itu.

Siapakah kini pelipur lara
Nan setia dan perwira
Siapakah kini pahlawan hati
Pembela bangsa sejati

Pada kedua berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang ada di benak seseorang yang ditinggalkan akan sosok pengganti pahlawan yang telah gugur.

Telah gugur pahlawanku
Tunai sudah janji bakti
Gugur satu tumbuh seribu
Tanah air jaya sakti

Bait ketiga menggambarkan tentang tujuan para pahlawan tersebut gugur karena mereka menginginkan kebaikan untuk Tanah Air.

Gugur bungaku di taman hati
Di haribaan pertiwi
Harum semerbak menambahkan sari
tanah air jaya sakti

Sedangkan pada bait terakhir menggambarkan keikhlasan orang yang ditinggalkan.

Lagu ini biasa dinyanyikan dengan tempo sedang dan 4 ketukan. ***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah