IDI Datangi DPRD Majalengka Mohon Perlindungan Kesehatan Petugas yang Tangani Pasien COVID-19

- 26 Maret 2020, 17:34 WIB
IDI Kabupaten Majalengka lakukan dialog dengan pimpinan dewan di DPRD Majalengka meminta jaminan perlindungan kesehatan
IDI Kabupaten Majalengka lakukan dialog dengan pimpinan dewan di DPRD Majalengka meminta jaminan perlindungan kesehatan /Pikiran Rakyat/.*(Pikiran Rakyat)

Selain itu Rumah Sakit butuh ruangan untuk menampung para penderita baik PDP apalagi yang sudah positif terpapar. Sementara yang tersedia saat ini di RSUD Majalengka hanya tersedia tiga tempat tidur dan RS Cideres tersedia 6 tempat tidur yang kesemuanya dalam satu ruangan. Karenanya butuh persiapan ruangan jika suatu saat pasien membludak dan tidak bisa ditampung di ruang Rumah Sakit yang ada saat ini.

Baca Juga: Pohon Tumbang Tutup Akses Jalan Nasional di Warungkiara

“Sekarang di Rumah Sakit Majalengka dari tiga tempat tidur telah terisi dua tempat tidur, Rumah Skait Cideres juga sudah terisi. Makanya ruangan isolasi ini harus segera diantisipasi,” ungkap Erni.

Dia juga mengatakan soal sarana penunjang dari sisi alur pengiriman sampel yang diambil dari pasien, siapa yang ditugaskan untuk mengirim sampel ke Bandung atau Jakarta dan mengambil hasil tes sementara alat pelindung diri tidak tersedia. Hal ini juga sangat beresiko bagi tenaga kesehatan, baik resiko terpapar dan resiko jumlah tenaga kesehatan.

“Kami bisa bekerja jika kami sehat, untuk itu kami memohon berikan fasilitas bagi kami agar kami bisa tetap melayani masyarakat,” ungkap Erni.

Disampaikan Dodi M Turmudzi, obat-obatan juga saat ini tidak tersedia, beberapa hari kemarin baru mendapat kiriman namun hanya satu jenis obat dan jumlahnya sangat terbatas baru 500 tablet serta ekpayernya pada Agustus mendatang. Sementara kebutuhannya cukup banyak.

Baca Juga: Update Korban Virus Corona per Kamis Sore, 26 Maret 2020: Total Positif 893, 78 Meninggal

Para dokter inipun meminta pemerintah melakukan sosialsiasi secara masif kepada masyarakat hingga masyarakat benar-benar paham akan dampak dari penyebaran virus tersebut, sehingga penyebaran bisa lebih diminimalisasi.

“Kami ingin pemerintah tegas meberikan pengertian ka masyarakat supaya mayarakat mau nurut apa yang diinginkan pemerintah,” ungkapnya.

Saat ini menurut Kristine di wilayah tempatnya bekerja ada pasien namun terpaksa diisolasi di rumahnya karena ketidak tersediaan sarana dan prasarana. Kondisi ini tentu sangat rentan.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x