IDI Datangi DPRD Majalengka Mohon Perlindungan Kesehatan Petugas yang Tangani Pasien COVID-19

- 26 Maret 2020, 17:34 WIB
IDI Kabupaten Majalengka lakukan dialog dengan pimpinan dewan di DPRD Majalengka meminta jaminan perlindungan kesehatan
IDI Kabupaten Majalengka lakukan dialog dengan pimpinan dewan di DPRD Majalengka meminta jaminan perlindungan kesehatan /Pikiran Rakyat/.*(Pikiran Rakyat)

Mantrasukabumi.com – Semakin tingginya angka pasien PDP dan ODP di Majalengka, Kamis 26 Maret 2020, dan tentunya dibutuhkan maksimal dalam penanganannya.

Dan petugas medis yang terdepan dalam penanganannya sehingga harus bekerja extra keras.

Menanggapi hal tersebut Pengurus Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Majalengka selaku organisasi yang membawahi petugas medis mendatangi gedung dewan untuk menyampaikan permohonan perlindungan bagi tenaga medis yang menangani pasien virus corona.

Karena dengan perlindungan yang extra sefti akan mempengaruhi kinerja perawatan covid-19 secara maksimal.

Tetapi apabila perlindungannya tidak benar – benar bisa menjaga keselamatan yang maka perawatanpun tidak bisa maksimal.

Baca Juga: UPDATE 78 Orang Dipastikan Meninggal Akibat Pandemi Covid-19

Dikutip dari Pikiran Rakyat.com Ketua IDI Kabupaten Majalengka dr Erni Harleni disertai sekretaris IDI dr. Kristine, dr Dodi M Turmudzi Sp Pd Kristine dan dr Mike Rezeki Sugiarti SpPK MKes dihadapan pimpinan dewan memohon agar pemerintah mempersiapkan secara maksimal jika hal terburuk terjadi.

Kebutuhan yang perlu segera disiapkan saat ini adalah alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan yang saat ini sangat minim bahkan tidak ada, sehingga tenaga medis terpaksa menggunakan alat seadanya.

Padahal dokter yang menangani juga sangat mudah terpapar penyakit yang diakibatkan oleh virus tersebut. Belum lagi di tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas dan klinik swasta yang di antaranya ada empat Puskesmas yang tidak memiliki transportasi sehingga mereka akan kesulitan ketika ada pasien PDP dan ODP mereka harus mengantar ke Rumah Sakit Rujukan.

Selain itu Rumah Sakit butuh ruangan untuk menampung para penderita baik PDP apalagi yang sudah positif terpapar. Sementara yang tersedia saat ini di RSUD Majalengka hanya tersedia tiga tempat tidur dan RS Cideres tersedia 6 tempat tidur yang kesemuanya dalam satu ruangan. Karenanya butuh persiapan ruangan jika suatu saat pasien membludak dan tidak bisa ditampung di ruang Rumah Sakit yang ada saat ini.

Baca Juga: Pohon Tumbang Tutup Akses Jalan Nasional di Warungkiara

“Sekarang di Rumah Sakit Majalengka dari tiga tempat tidur telah terisi dua tempat tidur, Rumah Skait Cideres juga sudah terisi. Makanya ruangan isolasi ini harus segera diantisipasi,” ungkap Erni.

Dia juga mengatakan soal sarana penunjang dari sisi alur pengiriman sampel yang diambil dari pasien, siapa yang ditugaskan untuk mengirim sampel ke Bandung atau Jakarta dan mengambil hasil tes sementara alat pelindung diri tidak tersedia. Hal ini juga sangat beresiko bagi tenaga kesehatan, baik resiko terpapar dan resiko jumlah tenaga kesehatan.

“Kami bisa bekerja jika kami sehat, untuk itu kami memohon berikan fasilitas bagi kami agar kami bisa tetap melayani masyarakat,” ungkap Erni.

Disampaikan Dodi M Turmudzi, obat-obatan juga saat ini tidak tersedia, beberapa hari kemarin baru mendapat kiriman namun hanya satu jenis obat dan jumlahnya sangat terbatas baru 500 tablet serta ekpayernya pada Agustus mendatang. Sementara kebutuhannya cukup banyak.

Baca Juga: Update Korban Virus Corona per Kamis Sore, 26 Maret 2020: Total Positif 893, 78 Meninggal

Para dokter inipun meminta pemerintah melakukan sosialsiasi secara masif kepada masyarakat hingga masyarakat benar-benar paham akan dampak dari penyebaran virus tersebut, sehingga penyebaran bisa lebih diminimalisasi.

“Kami ingin pemerintah tegas meberikan pengertian ka masyarakat supaya mayarakat mau nurut apa yang diinginkan pemerintah,” ungkapnya.

Saat ini menurut Kristine di wilayah tempatnya bekerja ada pasien namun terpaksa diisolasi di rumahnya karena ketidak tersediaan sarana dan prasarana. Kondisi ini tentu sangat rentan.

Ketua DPRD Edi Anas Junaedi menyampaikan rasa prihatinnya terhadap kondisi saat ini dan kurangnya tingkat kedisiplinan masyarakat yang masih terus berkeliaran dan berkumpul di tempat-tempat tertentu hanya untuk ngobrol dan bermain, seperti yang beberapa waktu kemarin terjadi di bunderan Munjul, untungnya kepolisain segera merespon dengan membubarkan mereka.

Terlebih menurutnya di desa-desa seolah tidak sedang terjadi krisis dan penyebaran penyakit, karenanya butuh sosialsiasi semua pihak termasuk anggota dewan yang berada di daerah pemilihannya masing-masing.

Soal anggaran dan semua sarana serta prasarana yang dimohon oleh IDI, menurut Edi Anas pihaknya akan segera menyampaikannya kepada eksekutif untuk segera direspon.

“Mudah-mudahan minggu depan sudah siap, obat, alat pelindung serta ruangan,” ungkap Ketua DPRD.**

 

Sumber ini diambil dari artikel https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01356644/curhat-ke-anggota-dewan-kabupaten-majalengka-idi-keluhkan-banyak-hal?page=3

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x