Baca Juga: Dana Desa Sudah Disalurkan ke 56.993 Rekening Kas Desa di Indonesia, Diperuntukan untuk BLT
Konstelasi Swarm terdiri dari 3 satelit yang mempelajari medan magnetik Bumi.
Satelit secara khusus dirancang untuk mengidentifikasi dan mengukur sinyal magnetik berbeda yang membentuk medan magnet Bumi, memungkinkan para ahli untuk melihat area yang telah melemah.
ESA telah mempelajari medan magnet sejak akhir tahun 2013. Misi ini terdiri dari tiga satelit identik yang memberikan pengukuran lapangan berkualitas tinggi di tiga bidang orbit yang berbeda.
"Minimum baru di timur Anomali Atlantik Selatan telah muncul selama satu dekade terakhir dan dalam beberapa tahun terakhir berkembang dengan cukup dahsyat," kata Jürgen Matzka, dari Pusat Penelitian Jerman untuk Geosciences.
Baca Juga: Beredar TKA Asal China Datang Kembali ke Indonesia dengan Kenakan Baju Hazmat, Simak Faktanya
"Kami sangat beruntung memiliki satelit Swarm di orbit untuk menyelidiki perkembangan Anomali Atlantik Selatan. Tantangannya sekarang adalah memahami proses-proses dalam inti Bumi yang mendorong perubahan-perubahan ini,'" tambahnya.
Artikel terkait sebelumnya telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul Ilmuwan Sebut Medan Magnet Bumi Melemah Sebabkan Pesawat Ruang Angkasa Tidak Berfungsi
Para ahli mengatakan tempat yang melemah telah dipantau selama bertahun-tahun dan mengalami kehilangan 9 persen dari intensitasnya dalam 200 tahun terakhir.
Area kelemahan yang lebih besar baru-baru ini berkembang di antara Afrika dan Amerika Selatan.