Jelang New Normal di Jabar, Berikut 10 Rancangan Protokol Kesehatan di Pondok Pesantren

- 6 Juni 2020, 07:34 WIB
WAKIL Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum memimpin video conference dengan perwakilan pengurus pondok pesantren se-Jabar jelang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di lingkungan pesantren, dari Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 05 Juni 2020
WAKIL Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum memimpin video conference dengan perwakilan pengurus pondok pesantren se-Jabar jelang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di lingkungan pesantren, dari Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 05 Juni 2020 /DOK. HUMAS PEMPROV JABAR/.*/Humas Pemprov Jabar

Kang Uu menegaskan, pihaknya mencatat seluruh masukan, keluhan, dan aspirasi dari para pengurus ponpes. Dirinya pun berharap, pemerintah daerah kabupaten/kota masing-masing ikut memperhatikan kondisi ponpes. Sementara Pemda Provinsi Jabar, lanjutnya, akan mengupayakan bantuan kepada pondok pesantren.

Baca Juga: Terkait Diskriminasi Rasial, BTS Dukung Gerakan #BlackLivesMatter

"Dan permintaan dari para kiai, bupati/wali kota juga diharapkan memberikan perhatian. Beberapa pesantren menyatakan tidak sanggup melakukan semua protokol, pemerintah diharapkan membantu," ujar Kang Uu.

"Sudah saya sampaikan ke Bapak Gubernur, Insyaallah sesuai kemampuan sekalipun tidak maksimal, perhatian yang akan diberikan (Jabar) ke pesantren Insyaallah ada. Kami melaksanakan kegiatan (video conference soal SOP) ini pun bentuk perhatian, karena pondok pesantren di Jabar hampir 10 ribu," katanya.

Kepada para wali murid, Kang Uu pun mengimbau agar terus memperhatikan anak-anaknya selama di rumah agar kebiasaan selama di ponpes tidak luntur.

"Jangan dilepas (dibebaskan) begitu saja. Dan banyak (orang tua) yang sudah ingin mengantarkan anak (kembali) ke pesantren, saya mohon sabar dulu, akan ada keputusannya," tutur Kang Uu.

"Kapan (pesantren) dibuka, kami tunggu arahan pemerintah. Jawaban Wagub bikin kami lega, karena yang siap (menerapkan AKB) boleh buka," tuturnya.

Baca Juga: Saat Aksi Protes Terus Meluas di AS Terkait Rasisme dan Kebrutalan Polisi, AS Malah Kecam Beijing

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman prfmnews.pikiranrakyat.com dengan judul "Ada 10 Protokol Kesehatan dalam Rancangan Protokol Kesehatan di Ponpes."

Selain itu, sosok asal Nahdlatul Ulama ini pun mengusulkan agar santri melakukan isolasi mandiri selama 14 hari sebelum kembali ke pesantren. Terkait aturan new normal dari Kementerian Agama untuk dilakukan rapid test atau PCR bagi santri yang baru kembali, K.H. Syukron Ma'mun berharap ada bantuan dari pemerintah.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x