Bacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI Versi Tulis Tangan Soekarno dan Mesin Ketik Sayuti Melik

- 7 Agustus 2022, 05:50 WIB
Bacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI  Versi Tulis Tangan Soekarno dan Mesin Ketik Sayuti Melik
Bacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan RI Versi Tulis Tangan Soekarno dan Mesin Ketik Sayuti Melik /Kemdikbud

MANTRA SUKABUMI - Berikut ini bacaan teks proklamasi kemerdekaan karya Soekarno dan Sayuti Melik.

Teks proklamasi dapat dibacakan pada saat perayaan upacara kemerdekaan RI yang ke 77 tahun.

Teks proklamasi adalah sebuah naskah yang yang dapat dibacakan pada Kemerdekaan Indonesia yang menjadi satu agenda penting dalam upacara 17 Agustus.

Teks proklamasi ini dapat diketahui melalui dua versi karya yang ditulis tangan oleh Soekarno dan mesin ketik oleh Sayuti Melik.

Baca Juga: Sejarah Singkat dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk Upacara HUT RI ke 77

Maka ketahuilah bacaan teks proklamasi kemerdekaan RI yang ke 77 tahun yang dibacakan pada perayaan upacara kemerdekaan 17 Agustus 2022.

Dilansir mantrasukabumi.com dari laman cagarbudaya.kemdikbud.go.id simaklah isi teks proklamasi tulisan tangan Soekarno dan versi ketik Sajuti Melik.

Isi Teks Proklamasi tulisan tangan Soekarno berbunyi:

"Proklamasi

Kami, bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal2 yang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.

Djakarta, 17-8-'05.
Wakil2 bangsa Indonesia."

Adapun isi teks proklamasiyang telah diketik Sayuti Melik berbunyi:

"Proklamasi

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05.
Atas Nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta”

Naskah Proklamasi ini ditulis oleh Soekarno pada tepat pada dini hari, Jumat tanggal 17 Agustus 1945.

Tepat di rumah Laksamana Tadashi Maeda yang beralamat di Jalan Meiji Dori, namun kini dikenal dengan nama Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Jakarta Pusat.

Naskah proklamasi ini telah dirumuskan oleh 3 orang yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, dan Ahmad Soebardjo.

Baca Juga: Jelang HUT RI Ke-77, Inilah 5 Peristiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

Naskah pada paragraf pertama diusulkan oleh Ahmad Soebardjo, sedangkan paragraf kedua merupakan usulan Mohammad Hatta.

Selanjutnya naskah ini dibuat persetujuan pada saat sidang, dengan jumlah anggota keseluruhnya kurang lebih 40 orang.

Hingga naskah proklamasi ini kemudian disalin oleh Sajuti Melik menggunakan mesin tik.

Perlu diketahui bahwa naskah tulisan tangan ini sempat dibuang karena dianggap tidak diperlukan lagi, tetapi kemudian diambil dan disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah.

Burhanuddin menyimpannya sebagai dokumen pribadi, setelah berakhirnya rapat perumusan naskah proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pada tahun 1995 Burhanuddin Mohammad Diah menyerahkan naskah tersebut kepada Presiden Soeharto, dan pada tahun yang sama, naskah disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia.

Adapun untuk mengetahui deskripsi dari
Naskah proklamasi, ditulis pada lembar kertas berwarna putih dari blocknote.

Terdapat lebih kurang 15 lubang pada bagian tengah kertas bekas dimakan serangga.

Baca Juga: Makna dan Filosofi Logo HUT RI ke-77 Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2022, Lengkap dengan Link Downloadnya

Warna kertas berubah menjadi kuning kecoklatan, pada bagian tengah dan bawah terdapat bercak kecoklatan yang disebabkan oleh reaksi kimia bahan perekat pada cellotape yang mengering.

Seluruh kalimat masih terbaca jelas. Saat ini permukaan kertas bagian belakang dilapis dengan tisu Jepang agar tidak patah karena kertas sudah gtas dan berlubang.

Di bagian ini terdapat tulisan tentang pengumuman proklamasi:
"Berita Istimewa.. Berita Istimewa..
Pada hari ini, tgl 17 bln 8, 2605
di Djakarta telah dioemoemkan
proklamasi jg boenjinja Kemerdekaan
Indonesia"

Kertas naskah pernah dilipat empat sehingga bekas lipatannya masih tampak jelas.

Naskah dimasukkan ke dalam kantong plastik kedap dan disimpan dalam brankas di ruang bertemperatur khusus Gedung Arsip Stastis, Arsip Nasional Republik Indonesia, Jalan Ampera, Jakarta Selatan.

Pada baris kedua paragraf pertama terdapat bercak berwarna coklat tua yang menutup bagian akhir dari kata "kemerdekaan".***

Editor: Azka Jauhar Kamila

Sumber: cagarbudaya.kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah