BMKG Minta Waspadai Rentetan Gempa 7 Juli 2020, Ini Analisisnya

- 8 Juli 2020, 06:36 WIB
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) /

"Hampir dapat dipastikan, setiap gempa besar didahului dengan rentetan aktivitas gempa pembuka. Tetapi rentetan gempa yang terjadi di suatu wilayah juga belum tentu berakhir dengan munculnya gempa besar. Inilah karakteristik ilmu gempa yang memiliki ketidakpastian (uncertainty) yang tinggi yang penting juga untuk kita pahami," bebernya.

Selain itu, Daryono juga menambahkan bahwa gempa yang terjadi di Banten Selatan dan Selatan Garut (Pangandaran) bersumber dari sumber gempa yang berbeda.

"Gempa Banten selatan, terjadi akibat adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Benioff di kedalaman 87 kilometer, sementara gempa selatan Garut dipicu oleh adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Megathrust. Jadi kedua gempa ini sumber gempanya berbeda," ujarnya.

Baca Juga: Peternak Bantul ini Ketiban Berkah, Sapi Miliknya Seberat 1 Ton Jadi Pilihan Hewan Kurban Jokowi

Terakhir, Daryono menulis, bahwa guncangan gempa Magnotudo 5.1 yang bersumber di Banten Selatan dapat dirasakan di Jakarta karena adanya fenomena efek tapak (local site effect) dimana efek soft sedimen/tanah lunak yang tebal di Kota Jakarta memicu terjadinya resonansi gelombang gempa, sehingga guncangan gempa diamplifikasi, diperbesar guncangannya senhingga wilayah Jakarta sangat merasakan gempa tersebut.

Baca Juga: KTP Elektronik Anda Rusak atau Hilang, Ini Cara Menggantikannnya

"Dalam teori gempa disebutkan bahwa dampak gempa tidak saja akibat magnitudo gempa dan jaraknya dari sumber gempa, tetapi kondisi geologi setempat sangat menentukan dampak gempa," tandasnya.88

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x