MANTRA SUKABUMI - Hubungan Cina dan AS terus memburuk terkait sengketa Laut Cina Selatan. Setelah menolak 90 persen klaim kepemilikan wilayah Cina di LCS, AS juga menutup kantor Konsulat Jenderal Cina di Houston, Texas.
Selain Amerika, Australia dan Jepang juga menolak klaim China tersebut. Australia bahkan telah menolak klaim teritorial dan maritim Beijing di Laut China Selatan dalam deklarasi resmi untuk PBB, menyelaraskan dirinya lebih dekat dengan Amerika Serikat dalam pertikaian yang meningkat.
Dalam sebuah pernyataan, Australia mengatakan "tidak ada dasar hukum" untuk beberapa klaim China yang disengketakan di laut, termasuk yang terkait dengan pembangunan pulau buatan di beting dan terumbu kecil.
Baca Juga: Situasi AS Kian Mencekam, Agen Federal AS Bubarkan Massa yang Kian Brutal Gunakan Gas Air Mata
Baca Juga: Spesies Unik, Harimau Sumatra Melahirkan Bayi di Kebun Binatang Wroclaw Polandia
Terbaru, dilaporkan sebagaimana dikutip dari Reuters Lima kapal perang Australia bergabung dengan kapal perang Amerika Serikat dan Jepang untuk memperlihatkan kekuatan saat militer China melakukan uji coba senjata di Laut Filipina.
Lima kapal perang Australia yang ikut bergabung bersama AS adalah HMAS Canberra, HMAS Hobart, frigat HMAS Stuart, dan HMAS Arunta dan kapal pendukung HMAS Sirius.
Baca Juga: AS Geram, Pria Singapura yang Ditangkap FBI Akui sebagai Mata-mata China yang Sebelumnya Berbohong
Komandan Gugus Tugas Australi, Komodor Michael Harris mengungkapkan tiga negara tersebut bersatu sebagai wujud solidaritas seiring ketegangan teritorial melonjak setelah Washington menyatakan klaim sepihak China di Laut China Selatan sebagai klaim ilegal.
“Kesempatan untuk bekerja sama berdampingan dengan militer AS dan Jepang sangat berharga. Selain itu, menjaga keamanan dan keselamatan di laut membutuhkan kerja sama Angkatan Laut secara terus menerus.” ujarnya.