Jokowi Merasa Heran, Penyerapan Anggaran Covid-19 Masih Rendah

- 3 Agustus 2020, 13:48 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memakai masker: ist
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memakai masker: ist /Ist/

MANTRA SUKABUMI - Beberapa waktu lalu dalam sebuah rapat Presiden Jokowi sempat menegur para menteri terkait penyerapan anggaran yang disebutnya masih rendah.

Bahkan dalam rapat tersebut, Jokowi terlihat geram dan dengan nada tinggi meminta para menteri untuk serius bekerja, jangan menunggu ada korban terlebih dahulu. Bahkan dirinya sampai harus mengancam reshuffle dan membubarkan lembaga.

Namun, hal tersebut sepertinya belum ada perubahan lagi. Pasalnya Presiden Jokowi masih sangat menyayangkan, realisasi serapan anggaran untuk penanganan Covid-19 masih sangat rendah.

Baca Juga: Raut Wajah Djoko Tjandra Tampak Bingung Melihat Sel, Polri : Jadi Tidur di Situ, Buang Air di Situ

Hal ini diungkapkan Kepala Negara saat memimpin Rapat Terbatas mengenai Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional pada Senin (03/08/20).

"Saya melihat memang urusan realisasi anggaran masih minim. Dari Rp 695 Triliun stimulus untuk penanganan Covid-19, baru 20 persen yang terealisasi. Rp 141 Triliun yang terealisasi. Baru 20 persen. Masih kecil sekali. Penyerapan paling gede di Perlindungan Sosial, 39 persen, kemudian program UMKM 25 persen. Hati-hati ini," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari rri.co.id.

Jokowi bahkan melihat, masih ada kementerian/lembaga yang tidak memiliki DIPA (Daftar Isian Pelaksana Anggaran).

Baca Juga: Raut Wajah Djoko Tjandra Tampak Bingung Melihat Sel, Polri : Jadi Tidur di Situ, Buang Air di Situ

"Yang belum ada DIPA aja masih gede banget, 40 persen. DIPA aja belum ada, gimana mau realisasi?" ujar Jokowi samil terheran-heran.
Jokowi pun mengatakan, bahwa masih banyak kementerian/lembaga yang juga tidak bekerja dalam suasana krisis dan tidak tahu prioritas pekerjaan.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x