MANTRA SUKABUMI - Di beberapa wilayah Kabupaten Sukabumi, sebagian banyak sekolah jenjang SMK mengalami penurunan yang cukup drastis.
Selain karena pandemi Covid-19 yang membuat terbatasnya kegiatan sosialisasi jengjang SMA/SMK ke jenjang di bawahnya, juga dikarenakan sebagian besar memilih kerja daripada sekolah.
Hal tersebut mengakibatkan tingginya potensi tidak berlanjutnya sekolah siswa (drop out) jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) ke jenjang di atasnya.
Baca Juga: Suami Jaksa yang Tangani Kasus Djoko Tjandra Dimutasi Kapolri Idham Aziz
Baca Juga: Hukuman Penjara Seumur Hidup Bagi Koruptor Sudah Ketok Palu
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan ada sekitar 56 persen angkatan kerja di Indonesia merupakan tamatan SMP ke bawah.
"Di tingkat SMP inilah yang menjadi ancaman paling tinggi adalah drop out. Bayangkan sekarang angkatan kerja kita itu 56 persen itu masih tamatan SMP ke bawah yaitu sebagian besar adalah tamatan SD dan tidak tamat SD," kata Muhadjir pada acara Peringatan Hari Anak Nasional yang dilakukan Kowani secara daring, Selasa 04 Agustus 2020.
Oleh sebab itu, Muhadjir meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk segera turun tangan mengurusi persoalan pendidikan sehingga dapat menekan angka drop out di jenjang SMP ini.
"Bagaimana kita mau membangun sumber daya yang unggul kalau kondisinya itu masih seperti itu. Maka ketika sekarang ini, tugas dari Kemendikbud khususnya bagaimana meningkatkan angka partisipasi murni dari usia dini, SD sampai SMP," ujarnya.