Direktur Eksekutif IDM Menilai Megawati dan Puan Maharani Tak Patut Jadi Jurkam Gibran

- 24 September 2020, 15:20 WIB
Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa *
Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa * /Antara

MANTRA SUKABUMI - Pasangan calon (Paslon) Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa menarik Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani sebagai Juru Kampanye pada Pilkada serentak 2020.

Turunnya ketua umum partai PDIP Megawati dan ketua DPR RI Puan Maharani sebagai juru kampanye pada paslon Gibran dan Teguh sebagai Pemilihan Kepala Daerah dinilai tidak patut oleh Bin Firman Tresnadi.

Pasalnya, Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) tersebut menilai sah-sah saja jika Mega dan Puan menjadi juru kampanye.

Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian

Namun sebagai tokoh bangsa, secara etika politik ada ketidakpatutan jika mereka hanya ditempatkan sebagai juru kampanye (jurkam) pilkada.

"Sebagai pejabat negara (Puan/ Ketua DPR RI), serta sebagai tokoh politik senior (Mega), secara etika politik melakukan ketidakpatutan (faksun politik) hanya sebagai jurkam bagi orang yang tidak memiliki sejarah kepartaian dan kontribusi bagi negara," kata Bin seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Kamis, 24 September 2020.

Terlebih lagi lanjut Bin, sekalipun bakalan mengedepankan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Covid-19, akan tetapi kampanye tersebut dilakukan pada masa pandemi.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Pandemi Harus Menjadi Momentum Percepatan Peningkatan Ekonomi Desa

Sementara itu, berbagai desakan dari berbagai pihak yang meminta untuk melakukan penundaan Pilkada terus saja mengalir hingga saat ini.

Seperti yang dikatakan oleh Politisi Partai Gerindra Fadli Zon yang mendukung usulan menunda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

"Menunda Pilkada adalah pilihan terbaik bagi keselamatan bersama. Jangan sampai kontradiksi kata dan perbuatan," kata Fadli Zon melalui keterangan tertulis-nya di Twitter pada Selasa, 22 September 2020.

Baca Juga: Waspada, Inilah Akibat Jika Makan dan Minum Sambil Berdiri

Selain itu, eks Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin  juga termasuk tokoh yang menyarankan penundaan Pilkada demi keselamatan warga.

Bahkan, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, lebih memilih untuk menjadi golongan putih atau tidak memilih dalam gelaran Pilkada Serentak 2020 jika tetap dilaksanakan di tengah pandemi.

Diketahui, selain Mega dan Puan, pasangan Gibran-Teguh juga akan dibantu tokoh PDI Perjuangan lainnya seperti Sekjen PDIP Hasto Kristianto, dan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x