PSBB Jakarta Tak Dapat Kendalikan Jumlah Pasien Covid-19, Pengamat: Ekonomi Rakyat Malah Jadi Korban

- 24 September 2020, 16:40 WIB
Ilustrasi PSBB Jakarta
Ilustrasi PSBB Jakarta /Pixabay

 

MANTRA SUKABUMI - Pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang hingga saat ini diberlakuan di Jakarta menuai banyak kritikan.

Beberapa tokoh ikut serta menyampaikan pandangannya terhadap pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta itu.

Salah satu pengamat ekonomi Rustam Ibrahim juga ikut serta menyampaikan sarannya kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurutnya Anies Baswedan agar mencabut aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta guna mengantisipasi keterpurukan ekonomi masyarakat.

"Seketat apa pun PSBB tidak akan mampu lagi mengendalikan penyebaran COVID-19, terutama di Jakarta dan kota-kota besar di Pulau Jawa karena sulitnya 'social distancing' di daerah padat penduduk. Alih-alih pandemi COVID-19 hilang, ekonomi rakyat kecil jadi korban," ujar Rustam Ibrahim seperti dikutip mantrasukabumi.com dari antaranews di Jakarta pada Kamis, 24 September 2020.

Lebih lanjut Rustam menyatakan, penerapan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta tidak dapat mengendalikan jumlah pasien yang terpapar maupun menangani kasus Covid-19.

Ketua Dewan Pengawas Lembaga Penelitian Pendidikan Penerapan Ekonomi dan Sosial itu mengungkapkan PSBB hanya bersifat sementara mengendalikan penyebaran COVID-19.

"Begitu PSBB dilonggarkan kembali maka penyebaran virus meningkat lagi," tutur Rustam.

Rustam mencontohkan di DKI Jakarta, setelah diberlakukannya PSBB dan dilanjutkan PSBB transisi beberapa kali, justru jumlah penderita COVID-19 tetap meningkat.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x