Tolak Seruan Rusia dan Prancis, 2 Negara Ini Lanjutkan Pertempuran Hingga Jalanan Gelap Gulita

- 1 Oktober 2020, 10:50 WIB
Pertempuran Udara, Su-25 Armenia Jadi Korban Keganasan F-16 Fighting Falcon AU Turki
Pertempuran Udara, Su-25 Armenia Jadi Korban Keganasan F-16 Fighting Falcon AU Turki /tsk.tr

MANTRA SUKABUMI - Hubungan Armenia dan Azerbaijan kini sedang memanas terkait sengketa atas wilayah Nagorno-Karabakh.

Bahkan kedua negara ini sudah bentrok salama empat hari dan menolak berdamai.

Mereka menyatakan akan tetap melanjutkan pertempuran dan menolak seruan internasional untuk bernegosiasi pada Rabu, 30 September 2020.

Baca Juga: Gawat, Fadli Zon Bocorkah PKI Adalah Dalang G30S 1965, Simak Penjelasannya

Baca Juga: Mengejutkan, Ini Respon Menkes Terawan Setelah Namanya Viral di Acara Mata Najwa

Pertempuran sengit dua negara itu semakin mengkhawatirkan bahkan jalanan menjadi gelap karena penerangan umum dimatikan menyusul dua ledakan yang terdengar sekitar tengah malam saat sirene dibunyikan. Para penduduk sekitar mengatakan kota itu diserang oleh drone.

Sebelumnya, Moskow mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Prancis Emmanuel Macron telah menyerukan penghentian "total" pertempuran di Karabakh dan mengatakan mereka siap untuk meningkatkan upaya diplomatik untuk membantu menyelesaikan konflik.

"Vladimir Putin dan Emmanuel Macron meminta pihak yang bertikai untuk menghentikan tembakan sepenuhnya dan secepat mungkin, mengurangi ketegangan dan menunjukkan pengendalian maksimum," kata Kremlin, seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Kamis, 1 Oktober 2020.

Sebelumnya, pasukan Armenia dan Azerbaijan terlibat pertempuran terberat selama bertahun-tahun di Karabakh.

Halaman:

Editor: Andriana

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x