Begini Nasib Karyawan dan Nasabah Jika Bank Syariah Mandiri dan BNI Syariah Merger ke BRI Syariah

- 14 Oktober 2020, 07:47 WIB
Proses Merger Bank Syariah oleh BUMN
Proses Merger Bank Syariah oleh BUMN /ANTARA/

MANTRA SUKABUMI - Upaya merger bank syariah milik negara diprediksi akan selesai pada Pebruari 2020.

Langkah itu diambil pemerintah karena bank syariah milik Indonesia masih tertinggal jauh dibanding negara Islam lainnya.

Hal itu diungkapkan Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir sebagai negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, sudah semestinya Indonesia memiliki bank syariah yang kuat.

Baca Juga: PSBB DKI Jakarta, Prasetyo: Gubernur Anies Tidak Pernah Libatkan DPRD, Kita Hanya Nonton Saja

Baca Juga: Mulai Pebruari 2021, Tidak Ada Lagi BNI Syariah dan Bank Syariah Mandiri, Nasabah Banyak Layanan

Proses merger bank syariah sendiri dimulai dengan penandatanganan perjanjian penggabungan atau conditional merger agreement (CMA) pada Senin, 12 Oktober 2020. Ketiganya adalah PT Bank BRI Syariah (Tbk), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.

“Setelah merger, bank syariah akan menempati posisi ketujuh atau kedelapan top ten perbankan di Indonesia,” ujar Ketua Tim Project Management Office (PMO) sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Hery Gunardi dalam konferensi pers secara virtual pada Selasa, 13 Oktober 2020.

Selain itu, Hery menjamin tidak ada pemutusan hubungan karyawan atau PHK akibat merger bank syariah ini.

“Bank hasil merger siap bersaing dengan bank syariah Indonesia maupun global. Kami pastikan tidak ada pengurangan karyawan karena akan menjadi satu keluarga besar,” ujar Hery.

Halaman:

Editor: Andriana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x