Banyak Orang Terjebak Mental Pencitraan, Ma'ruf Amin : Dakwah Media Digital Diperlukan Saat Ini

- 26 Oktober 2020, 13:30 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. /
MANTRA SUKABUMI - Banyaknya media publikasi di era digital saat ini, justru digunakan oleh sebagian orang sebagai alat ukur terhadap kebaikan orang lain. Padahal, tidak semua hal yang dipublikasikan tersebut memiliki dampak positif.
 
Hal tersebut disampaikan dalam sambutannya pada acara Haul ke-39 KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar atau dikenal dengan Mbah Hamid Pasuruan secara virtual dari Jakarta, Senin.

“Publisitas di era digital ini seakan menjadi kata kunci untuk mengukur kebaikan seseorang. Padahal belum tentu apa yang di-publish tersebut mempunyai dampak positif yang lebih besar daripada yang tidak di-publish,” katanya.
 
Baca Juga: Dibutuhkan Segera Oleh Perum PPD, Ikuti Cara dan Syaratnya, Loker Ditutup 31 Oktober 2020
 
Baca Juga: Kemarahan Umat Muslim Terus Meningkat Atas Pernyataan Anti Muslim Presiden Prancis Emmanuel Macron
 
Sebagaimana dikutip mantrasukabumicom dari RRI, Ma’ruf Amin selaku Wakil Presiden RI mengatakan saat ini masih banyak orang terjebak dalam mental pencitraan dengan mempublikasikan perbuatan amalnya melalui berbagai media sosial.

Dengan mengutamakan publikasi tersebut, orang justru mengesampingkan niat untuk berbuat baik itu sendiri, kata Ma’ruf Amin dalam sambutannya pada acara Haul ke-39 KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar atau dikenal dengan Mbah Hamid Pasuruan secara virtual dari Jakarta, Senin.

“Saat ini banyak orang terjebak pada mentalitas syuhrah, yaitu mentalitas pencitraan diri agar dikenal luas. Amal kebaikan yang dilakukan diorientasikan agar di-cover media secara luas. Motivasinya hanya untuk membentuk citra diri, bukan berbuat kebajikan itu sendiri,” katanya.

Oleh karena itu, Ma’ruf berharap umat Islam lebih menekuni sikap Mbah Hamid yang menerapkan ajaran khumul, dengan mengutamakan pada kegiatan kebaikan dan menutupi kebaikan tersebut supaya tidak diketahui orang lain.

“Saya sangat mengagumi Mbah Hamid yang dalam kehidupan kesehariannya sangat tawadhu, sederhana dan menjauh dari publisitas. Hal seperti itu dalam tradisi ilmu tasawuf dikenal dengan khumul, yaitu fokus pada aktifitas kebaikan dengan membungkus dan menutupinya agar tidak diketahui orang lain,” jelasnya.
 
Baca Juga: Wapres Ma’ruf Amin Ungkap Langkah Strategis Kembangkan Industri Produk Halal

Perkembangan teknologi digital harus dapat dimanfaatkan dengan benar untuk tujuan kebaikan. Alih-alih untuk memamerkan kebaikan, media sosial seharusnya digunakan untuk menyebarkan ajaran agama Islam dengan baik, kata Ma’ruf.

Salah satu cara memanfaatkan teknologi digital untuk kemaslahatan umat Islam ialah melalui penyebaran dakwah.

“Meskipun begitu dakwah melalui media digital sesungguhnya juga diperlukan pada era saat ini karena dakwah melalui digital jangkauannya lebih luas dan dapat dilakukan kapan dan dimana saja,” ujarnya.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x