Setahun Jokowi Ma'ruf, Najib Azca Sebut Isu Pembangunan Masih Jadi Fokus Utama

- 28 Oktober 2020, 05:40 WIB
Satu tahun kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin
Satu tahun kepemimpinan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin /

MANTRA SUKABUMI - Presiden Republik Indonesia Jokowi Dodo sebelumnya pernah menjabat untuk periode 2015-2019 bersama pasangannya yaitu Wakil Presiden Yusuf Kalla.

Kali ini Presiden Jokowi kembali memimpin untuk periode ke-2 bersama Wakil Presiden Amien Maruf dan sudah menjalankan satu tahun dalam periode kedua.

Sebelumnya, dalam periode pertama Presiden Jokowi telah mendirikan beberapa pembangunan seperti jalan tol, dan lain sebagainya. Begitu pun dalam satu tahun periode kedua, Presiden Jokowi dinilai masih memprioritaskan bidang pembangunan, hal ini diungkapkan oleh Nazib Azca dalam diskusi daring bertajuk Demokrasi dan HAM, Refleksi Setahun Kabinet Jokowi-Amin, Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Hari Ini! Shopee Gajian Sale Hadirkan Gratis Ongkir, Cashback 100%, dan Flash Sale 60RB!

Baca Juga: La Nina Telah Tiba, Ridwan Kamil Mintai Segera Waspada Khususnya Jawa Barat

Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM), Najib Azca melihat pembangunan masih menjadi fokus utama Presiden Joko Widodo dalam kepemimpinannya. Hal itu terlihat dari pengesahan Omnibuslaw UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu. 

"Jadi isu-isu pembangunan sebagai isu-isu utama bagi pak Jokowi. Yang itu kemudian saya kira terbukti dan terlihat nyata ketika beberapa minggu yang lalu Omnibuslaw yang memang digagas oleh presiden Jokowi sejak awal periode kedua. Itu disahkan atau terwujud," kata Najib seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Rabu, 28 Oktober 2020.

Menurut Najib, pembangunan lewat Omnibuslaw ini bagian dari ambisi besar kepala negara. Menjadikan Indonesia menjadi berkembang pesat dari sisi pertumbuhan ekonomi.

"Apa yang bisa kita baca dari situ? Dari situ saya kira bisa kita lihat bahwa memang itu menjadi mungkin ambisi atau suatu imajinasi politik pembangunan pak jokowi kira-kira seperti itu. Jadi bagaimana Indonesia bisa menjadi negara yang berkembang pesat, kira-kira imajinasinya adalah 2040 menjadi mungkin negara dengan ekonomi terbesar kelima dan memang kita berpotensi keasana," papar Najib

"Omnibuslaw adalah kira- kira sebuah cara yang radikal sampai titik tertentu memperluas investasi, memberi kesempatan investasi sebesar-besarnya bukan hanya dari luar negeri tapi dari dalam negeri misalnya untuk pertumbuhan ekonomi. Kira-kira targetnya kesana," tambahnya.

Akan tetapi, jalan ini bukan tanpa dampak. Secara tidak langsung kata Najib akan membuat isu - isu lain akan terpinggirkan. Seperti salah duanya HAM dan Demokrasi.

Hal ini menurutnya perlu menjadi konsen bersama. Agar kemudian isu ini tetap terawat dan tidak mundur kebelakang kondisinya.

Baca Juga: 8 Manfaat Buah Mengkudu, Ampuh Tingkatkan Kesehatan Otak Hingga Cegah Kanker

"Jadi ini tentu saja memiliki implikasi yang cukup berat kepada isu-isu HAM dan demokrasi. Saya ingin letakan itu dalam perspektif diskusi kita. Sehingga kemudian saya kira seperti yang kita lihat semua munculnya aksi protes yang meluas terhadap Omnibuslaw UU Cipta Kerja ini," jelas Najib

"Lalu munculnya juga sejumlah kekerasan yang juga terjadi terutama pada fase awal. Saya kira sudah menurun cukup signifikan belakangan. Tapi ini yang saya kira menjadi konsen kita. Sampai hari-hari ini. Saya kira perlu kita kawal untuk terus kedepan," pungkasnya.**

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x