MANTRA SUKABUMI - Aksi teror kembali terjadi di Kota Nice, Prancis pada Kamis, 29 Oktober 2020. Aksi tersebut memakan korban 3 orang meninggal dunia dan beberapa orang luka-luka.
Wali Kota Nice, Christian Estrosi mengunggah pernyataan di Twitter pribadinya yang menyatakan bahwa serangan itu merupakan aksi teror yang pernah terjadi di Gereja Notre Dame dan sama dengan serangan yang menyebabkan seorang guru asal Prancis, Samuel Paty, tewas pada bulan ini.
Setelah kejadian tersebut, KBRI Paris dan KJRI Marseille segera berkoordinasi dengan aparat setempat serta simpul-simpul WNI termasuk Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) untuk memastikan kondisi para WNI.
Baca Juga: ShopeePay Kembali dengan Merchant Baru untuk Kamu Nikmati Minggu Ini!
Baca Juga: Mudahnya Transfer Saldo ShopeePay, Ikuti 5 Langkah Ini
Untuk WNI yang tinggal di Prancis, tercatat sebanyak 4.023 orang yang menetap di negara itu dan terdapat 25 orang di antaranya tinggal di Nice dan sekitarnya.
Kementerian Luar Negeri RI pasca insiden tersebut, mengeluarkan press release pada Jumat, 30 Oktober 2020, yang menyampaikan bahwa Indonesia ikut bersimpati dan turut berduka cita yang mendalam kepada korban dan keluarga korban.
“Hingga saat ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam serangan tersebut,” ujar Kemlu.
Sebagaimana dilansir mantrasukabumi.com dari laman antaranews.com, pemerintah Prancis telah meningkatkan status peringatan keamanan tertinggi setelah adanya aksi teror yang menyebabkan seorang warga di Nice meninggal, pada Kamis 29 Oktober.